Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan suatu peristiwa yang cukup terbukti secara historis. Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian, Ia tidak segera naik ke Surga, melainkan selama 40 hari masih tinggal di dunia untuk menyatakan Diri kepada murid-murid-Nya. Dari kebangkitan Tuhan Yesus sampai kenaikan-Nya ke Surga, memakan waktu 40 hari. Selama 40 hari itu Tuhan Yesus yang telah bangkit, berkali-kali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Antara lain kepada: Maria Magdalena (Yohanes 20:1-18), beberapa perempuan (Markus 16:1-8), Simon Petrus (Lukas 24:34), dua murid yang sedang menuju Emaus (Lukas 24:13-35), Sepuluh murid-Nya (Yohanes 20:9-23), Thomas (Yohanes 20:26-29), tujuh orang murid di Galilea, sebelas orang murid dan 500 orang (I korintus 15:6), Yakobus, adik Tuhan Yesus (I Korintus 15:6), kesebelas murid dan pengikut lainnya di bukit Zaitun dan kemudian naik ke Surga (Kisah Para Rasul 1:3-12). Jika diperhatikan, setiap kali Ia menyatakan diri-Nya, tentu mempunyai maksud dan tujuan.
Di dalam Yohanes 20:19-23 menyebutkan bahwa ketika para murid mengunci diri di sebuah rumah, karena takut kepada orang-orang Yahudi, secara tiba-tiba Yesus yang bangkit menyatakan diri-Nya dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Setelah itu Ia memperlihatkan tangan bekas luka paku dan lambung bekas tusukan tombak. Lalu apa maksud Tuhan menampakkan diri kepada para murid-Nya? Tuhan ingin agar para murid-Nya melihat dan percaya akan kuasa kebangkitan-Nya. Bagaimana kuasa kebangkitan itu? Pertama, kuasa yang mengalahkan maut. Maut merupakan hal yang menakutkan bagi manusia. Dan manusia selama ini takluk di bawah kuasa kematian ini, tetapi dengan kebangkitan Yesus, kematian sudah ditaklukkan. Kematian bukan lagi menjadi ancaman yang mengerikan bagi manusia. Kedua, kuasa mengubah keadaan. Para murid setelah kematian Tuhan Yesus dalam keadaan takut. Sebab itu mereka berkumpul ketakutan dan mengunci pintu. Tetapi setelah mereka melihat Tuhan bangkit, maka terjadilah perubahan, mereka bukan saja tidak takut, tetapi dengan gagah berani mereka bersaksi bagi Yesus yang sudah bangkit itu. Ketiga, kuasa untuk menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kuasa kebangkitan akan memungkinkan segala sesuatu. Menjelang kesengsaraan, Tuhan pernah berkata kepada para murid bahwa mereka akan mengerjakan pekerjaan yang lebih besar (Yohanes 14:12). Pada waktu itu perkataan tersebut bagi para murid, adalah tidak masuk akal. Bagi mereka tidak mungkin mereka dapat melakukan sesuatu yang melampaui Yesus. Tetapi ternyata di kemudian hari, hal yang sepertinya tidak mungkin ini, benar-benar terjadi. Mengapa demikian? Sebab Yesus yang bangkit dapat melakukan hal yang tidak mungkin, demikian pula para murid yang menerima kuasa kebangkitan inipun dapat melakukannya.
Tuhan Yesus yang telah bangkit menyatakan diri dengan maksud agar para murid melihat dan percaya akan kuasa kebangkitan. Berdasarkan kuasa kebangkitan ini, Tuhan mengutus para murid termasuk kita orang-orang percaya pergi untuk memberitakan kabar sukacita yaitu keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus. Teruslah semangat bekerja bagi Tuhan dan menuai jiwa-jiwa bagi kerajaan-Nya.