“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” - Filipi 4:5
Mazmur 18:36 dapat menolong kita mendefinisikan kelemahlembutan sejati. English Standard Version dan King James Version menerjemahkan maklumat Daud demikian, "Kelemahlembutan-Mu menjadikan aku besar." New International Version menerjemahkannya "Engkau membungkuk untuk menjadikan aku besar" (tekanan ditambahkan). Kelemahlembutan itu membungkuk untuk menolong seseorang. Allah terus membungkuk untuk menolong kita, dan la ingin kita berbuat serupa: peka terhadap hak dan perasaan orang lain. Bagaimana Perjanjian Baru menggambarkan kelemahlembutan Kristus? "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat. 11:28- 30).
Orang Kristen yang lemah lembut tidak akan merasa terancam oleh tantangan atau membenci orang yang menentangnya. Sebaliknya, mereka akan berusaha mengajar dengan lemah lembut, sambil memandang kepada Allah supaya la meluluhkan tantangan, seperti yang diajarkan Paulus kepada Timotius dalam pasal 2 dari surat keduanya. Orang Kristen yang lemah lembut tidak akan merendahkan atau meremehkan atau bergunjing tentang saudara atau saudarinya yang jatuh ke dalam dosa. Sebaliknya, mereka akan berduka karena saudara atau saudarinya itu dan berdoa supaya orang itu bertobat. Kalau dirasa tepat untuk terlibat secara pribadi, mereka akan berusaha memulihkan saudara atau saudarinya itu dengan lemah lembut, seperti yang diajarkan Paulus kepada kita dalam Galatia 6. Mereka sadar bahwa mereka juga bisa terkena pencobaan.
Nasihat Paulus dalam Filipi 4:5 memberi motivasi yang tepat bagi sikap ramah. "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!" Kita boleh memparafrasekannya kembali. "Tuhan di dekatku, hendak melihat bagaimana hari ini aku akan menjalankan segala hubunganku dengan orang. Apakah aku akan bersikap kaku dan memeras dalam hal yang kutuntut dari mereka? Atau, akankah aku lemah lembut dan ramah, berusaha memahami tekanan dan kegelisahan yang mereka hadapi dan membuat kelonggaran secara tepat?" Kita menunjukkan keramahan kepada semua orang pegawai toko, pengemudi bus, keluarga, orang bukan Kristen dan juga orang Kristen.
Kaum pria sering ingin melihat kelemahlembutan dalam diri ibu dan istri mereka, tetapi tidak dalam diri mereka. Tetapi Rasul Paulus memakai contoh kelemahlembutan seorang ibu untuk menggambarkan karakternya sendiri, "Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawat anaknya" (l Tesalonika 2:7). Seorang mantan marinir, sering Menandatangani suratnya dengan perkataan, "Tetap tangguh dan lembut"tangguh pada diri sendiri dan lembut kepada orang lain. Itulah roh kelemahlembutan. Langkah-langkah apa yang dapat kita ambil untuk mengembangkan roh yang lemah lembut?
Pertama, kita harus memutuskan bahwa kita sungguh-sungguh ingin mengembangkan diri ini. Kita harus memutuskan bahwa kita ingin punya sikap yang halus dan peka dalam menghadapi orang lain. Kita harus memutuskan apakah kita sungguh sungguh membangun kepedulian pada orang lain.
Kedua, kita dapat menanyakan kepada mereka yang mengenal kita dengan baik dan jujur berkata mengenai kita. Apakah kita bersikap dogmatis dan berpendirian terlalu kuat, keras, dan kasar? Apakah kita berusaha menggertak atau menguasai orang lain dengan kekuatan kepribadian kita? Apakah orang mudah merasa tidak enak di dekat kita karena menurut mereka kita ini secara diam-diam menghakimi kelemahan mereka dan mengoreksi kesalahan mereka? Kalau di antara ciri-ciri ini ada yang jadi corak kita, kita harus menghadapinya dengan jujur dan rendah hati.