Gereja adalah tubuh Kristus yang berfungsi sebagai satu kesatuan dengan anggota-anggotanya. Satu sama lain saling bergantung untuk dapat mengenali kehendak Allah secara penuh. Setiap anggota tubuh memiliki peranan (Galatia 6:1-5). Oleh karena itu Gereja perlu belajar bertindak sebagai tubuh Kristus.
Di dalam I Korintus 12:27 memberitahukan dengan jelas, “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya”. Tubuh tidak terdiri dari satu anggota tetapi banyak anggota. Terdiri dari kepala, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya. Masing-masing anggota memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Namun demikian semuanya tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Satu sama lain saling bergantung. Begitu pula Gereja yang adalah tubuh Kristus terdiri dari anggota-anggota yang menjadi satu kesatuan. Rasul Paulus berkata, “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita” (I Korintus 12:26), sehingga terjalin keselarasan, dan keutuhan tubuh Kristus yang sempurna. Inilah rencana dan kehendak Allah bagi Gereja-Nya.
Di dalam I Korintus 12:7 dikatakan bahwa, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”, ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa Roh Kudus memampukan setiap anggota untuk melakukan peran atau fungsinya masing-masing. Sebenarnya Roh Kudus itu sendirilah karunia atau pemberian bagi orang percaya. Namun Roh Kudus menyatakan diri-Nya kepada kita sebagai tubuh Kristus. Roh Kudus memperlengkapi dan memampukan setiap kita dengan kemampuan-Nya untuk dapat menyelesaikan karya Allah. Seperti halnya tubuh jasmani yang sehat dan normal hanya jika setiap anggotanya berfungsi dengan baik, demikian pula Gereja yang adalah tubuh Kristus. Ketika ada satu anggota tubuh Kristus terhilang atau tidak berfungsi seperti yang seharusnya Allah kehendaki, tubuh Kristus akan melewatkan kepenuhan yang Allah rancangkan bagi Gereja.
Yang Allah kehendaki dari tubuh Kristus adalah tubuh Kristus berpusat kepada Yesus yang adalah kepala. Allah ingin agar tubuh Kristus mempertahankan kesatuan hati dengan saling mengasihi satu sama lain sama seperti mengasihi diri sendiri (I Korintus 13). Dengan demikian seperti Gereja mula-mula, karena semua anggota tubuh berfungsi dengan baik, ada kesatuan dan kasih satu dengan yang lain, maka tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2:42-47). Dengan demikian rencana Allah bagi dunia tergenapi melalui Gereja yang adalah tubuh Kristus.