TRUE WORSHIPPER

  • 17 Nov 2024
  • Fulfilling God's Purpose

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah Nya dalam roh dan kebenaran.” - Yohanes 4:23-24

Yesus menyatakan "Beribadahlah (kepada Allah) dalam roh dan kebenaran” (Yoh. 4:24). Ketika Yesus mengatakan ini, la sedang berbicara kepada seorang perempuan Samaria dekat dengan kampung halamannya. Perempuan tersebut menantang Yesus tentang perbedaan tempat ibadah antara orang Samaria dan orang Yahudi (Yoh. 4:20). Yesus berespons dengan mengalihkan perhatiannya dari hal geografis kepada sesuatu yang menakjubkan yang akan terjadi di hadapannya (Yoh. 4:21, 23). Ini adalah pernyataan yang radikal untuk mengatakan bahwa saatnya telah tiba penyembahan di Yerusalem akan berakhir! Apa yang Yesus maksudkan? Ketika Yesus berkata "waktunya telah tiba” kita tidak lagi menyembah di Yerusalem, maksud-Nya bahwa kerajaan Mesias telah datang dan akan terjadi suatu penentuan yang radikal di dalam ibadah manusia.

Rombak bait Allah ini dan dalam tiga hari aku akan mendirikannya kembali. Alasannya ialah Yesus bermaksud mengambil tempat Bait Allah itu sendiri. Dengan kata lain, "tempat” di mana penyembahan terjadi “tempat” di mana manusia akan bertemu dengan Allah mulai sekarang dan seterusnya adalah Yesus, bukan bait Allah yang di Yerusalem. Yohanes menjelaskan: "Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri" (Yoh. 2:21). Yesus mengartikan ketika la bangkit dari kematian, la menjadi bait Allah baru tempat pertemuan baru dengan Allah.

Bagaimana dengan frase “dalam roh?” “Saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh” (Yoh. 4:23). Maksudnya adalah sampai saat Roh Kudus mengubah roh kita dengan kelahiran baru, roh kita mati dan tidak responsif. Hanya yang dilahirkan dari Roh adalah roh (yang hidup). Maka ketika Yesus berkata bahwa penyembah-penyembah yang benar menyembah Bapa "dalam roh,” Ia mengartikan bahwa penyembahan yang benar hanya datang dari roh yang telah dihidupkan oleh gerakan Roh Allah.

Penyembahan sejati bukan hanya karena pikiran yang menyembah itu menangkap kebenaran dari Yesus, melainkan juga roh penyembahan itu mengalami kebangunan dan gerakan kebenaran yang dimengerti oleh pikiran. Suatu implikasi dari visi tentang ibadah mencakup seluruh kehidupan ialah bahwa kita melihat kemuliaan Allah di dalam Yesus (kebenaran), dan kita menghargai-Nya lebih dari segala sesuatu (roh), kemudian kita mengalirkannya keluar dengan cara memperlakukan orang Iain dengan kasih pengorbanan untuk kebaikan mereka. Oleh sebab itu, bagi pengikut-pengikut Yesus, seluruh kehidupan harus menjadi penyembahan seperti ini.