“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4
Transformasi pertobatan anak Tuhan bersifat berkelanjutan. Datang kepada Yesus, percaya kepada-Nya, mendengarkan firman-Nya sebagai sumber kehidupan spiritual, untuk kemudian Yesus menuntut keterlibatan pikiran dan hati kita setiap hari. Ketika Yesus berkata: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah muridKu " (Yoh. 8 :31), la mengartikan jikalau kita tidak tinggal di dalam firman-Nya, sesungguhnya kita bukan murid-Nya. Karena seorang murid yang sejati tidak mengandalkan pengalaman masa lalu saja, tanpa disertai komitmen kesetiaan kepada Yesus.
Satu hal yang Yesus ajarkan tentang perlunya bertekun dalam kesetiaan adalah perintah "Tinggallah di dalam Aku.". Kata "Tinggal di dalam." berarti: “tinggal”, "berlanjut" "tinggal di dalam." Yesus mengartikan: "Terus di dalam Aku, jadikan Aku tempat tinggalmu.” Analogi ini menunjuk kepada kuasa untuk menghasilkan buah yaitu, kuasa untuk menjalani kehidupan yang berbuah sebagaimana kehidupan kasih yang ditunjukkan Yesus (Yoh. 15: 12)la berkata: "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Tinggal di dalam Yesus berarti tinggal tersambung secara vital pada yang memberi hidup, yang memberi kuasa, carang yang menghasilkan buah, yaitu Yesus.
Tinggal di dalam Yesus tidak sama dengan menghasilkan buah atau memegang perintah-Nya. Menghasilkan buah dan memegang perintah-Nya adalah akibat dari tinggal di dalam-Nya. Apa yang dimaksud dengan “Tinggal di dalam Dia” adalah jika kamu tidak memegang perintah-Ku, dengan tidak menghasilkan buah kasih maka kamu telah berhenti tinggal di dalam Dia. Maka jawaban terhadap pertanyaan, "Bagaimana kita tetap tinggal di dalam Yesus?" ialah bukan "menghasilkan buah" atau "memegang perintah-Nya.” akan tetapi adanya keputusan tetap tinggal dan percaya pada kebenaran perkataan Yesus dan di dalam kepastian dari kasih-Nya. Tetap tinggal berarti percaya bahwa kasih Yesus tidak akan pernah berhenti bagi kita, oleh karena itu bangunlah kesadaran diri dari waktu ke waktu bahwa kita ini dikasihi Tuhan.
Tetap tinggal berarti mempercayai perkataan Yesus. Hal ini sama dengan frasa "tetap dalam firman-Ku" (Yoh. 8:31), bukan hanya berarti "taatilah perintah-Ku," melainkan berarti "Tetaplah percaya akan firman-Ku. Akibat dari tetap tinggal di dalam firman Yesus ialah kebebasan dari perbudakan dosa seperti yang tertulis dalam Yohanes 8:34 yang mengatakan "setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa " Jadi bebas dari dosa ialah buah dari tetap tinggal di dalam Yesus.
Sepertinya mudah sekali untuk tinggal di dalam Yesus, namun sebenarnya kita bisa gagal dan sering tergoda untuk menuruti natur kita yang berdosa. Iblis ingin merampas kita dari pokok anggur, dan kita harus berdoa setiap hari, seperti yang Yesus katakan bahwa Allah akan "melepaskan kita dari yang jahat" (Mat. 6:13). Yesus berdoa kepada Bapa supaya membuat kita tetap tinggal dalam nama Yesus. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa Yesus berhenti berdoa untuk kita. Kita tidak bersantai dalam pergumulan untuk tetap tinggal di dalam Yesus. Namun setiap pergumulan hidup membuat kita semakin tinggal dan bergantung kepada Tuhan.