Dalam hidup terkadang kita diperhadapkan pada pilihan-pilihan dimana kita harus memutuskan sesuatu. Pengambilan keputusan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dikerjakan, karena ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan agar keputusan yang kita ambil tidak salah. Pilihan-pilihan itu bisa jadi sama-sama menarik. Disinilah kita diuji untuk memilih mengikuti kehendak sendiri atau kehendak Tuhan. Dalam sebuah pengambilan keputusan, kesulitan terbesar yang kita alami bukan soal memilih di antara yang benar dan salah tetapi memilih diantara benar dan terbaik. Oleh karena itu, untuk dapat menentukan pilihan yang sesuai kehendak Tuhan tentunya diperlukan hubungan yang dekat denganNya. Ketika kita dengan-Nya, maka kita akan memiliki kepekaan saat Dia berbicara kepada kita melalui cara apapun yang Allah pakai untuk menyatakan kehendak-Nya kepada kita.
Dalam perjalanan kita mengiring Tuhan tentunya sudah banyak pengalaman rohani yang kita alami bersama denganNya dimana pengalaman-pengalaman tersebut terus kita ingat dan menjadi tanda-tanda rohani yang selalu kita ingat sepanjang hidup kita. Sehingga melalui tanda rohani tersebut menjadikan kita semakin kuat dan mempercayai Allah dalam segala keadaan. Dengan kata lain kita mempercayai kalau dulu Allah menolong saya maka hari ini dan seterusnya kita tetap percaya Dia Allah yang sama, yang dapat dipercayai dalam janji-janji-Nya.
Seringkali dalam Perjanjian Lama, orang membangun altar atau mezbah sebagai pengingat akan pertemuan mereka dengan Allah. Tempat-tempat seperti Bethel (Rumah Allah) dan Rehobot (ruangan) menjadi pengingat akan karya besar Allah di tengah-tengah umat-Nya. Musa memberikan nama sebuah altar Allah adalah Panjiku (keluaran 17:8-16), dan Samuel menyebut sebuah mezbah Eben Haezer (I Samuel 7:1-17), yang berarti “sampai di sini Tuhan menolong kita”. Altar dan mezbah ini menjadi tanda-tanda fisik dari pertemuan rohani dengan Allah. Tanda pengingat ini memberi kesempatan bagi orang-orang untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang karya Tuhan atas umat-Nya.
Demikian juga seharusnya kita juga mengenal tanda-tanda rohani dalam perjalanan hidup kita. Setiap kali kita menemukan panggilan Allah atau arahan Allah dalam hidup kita, kita membangun tanda rohani secara mental yang membuat kita terus mengingat peristiwa itu. Hal tersebut dapat menolong kita melihat perspektif atau sudut panda Allah di masa lalu dan masa kini. Kemudian dapat kita jadikan bantuan dalam kita mengambil keputusan dalam hidup ini.