Betapa seringnya kita melihat orang-orang yang tidak disangka-sangka kemudian dipakai Tuhan secara luar biasa. Bisa jadi mereka dulunya adalah orang-orang yang memiliki masa lalu yang kelam, namun setelah mereka berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi, hidup mereka diubahkan dan kemudian Tuhan memakainya secara luar biasa dalam pelayanan. Dan mereka menjadi penyalur-penyalur kasih karunia Tuhan kepada jiwa-jiwa yang terhilang.
Dalam Kisah Para Rasul 20:17-23, kita belajar dari hidup Rasul Paulus sebagai pelayan Tuhan. Paulus mengatakan dialah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab ia telah menganiaya Jemaat Allah. Namun setelah berjumpa dengan Yesus, ia bertobat dan hidupnya diubahkan, lalu Tuhan memakai-Nya dengan luar biasa dalam pelayanan. Setelah diubah dan dipakai Tuhan, Paulus tidak lupa diri. Ia tetap sadar akan status masa lalunya dan tetap bersyukur bahwa ia diselamatkan dan dipilih untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Paulus berkata, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”(I Korintus 15:10). Perubahan yang terjadi dalam hidup Paulus semata-mata karena kasih karunia Allah. Karena itu Paulus tidak akan pernah berhenti bersyukur setelah diselamatkan dan dipilih Allah. Untuk itu dia menyerahkan seluruh keberadaan hidupnya untuk melayani Tuhan seumur hidupnya.
Melayani Tuhan bukanlah berbicara tentang diri kita, bukan tentang kegagalan atau keberhasilan kita. Namun semuanya adalah tentang Tuhan dan bagaimana kita menjadi penyalur-penyalur kasih karunia-Nya. Seperti Rasul Paulus menyadari dan mengakui bahwa Sumber yang melayakkan dirinya untuk menjadi pelayan, Sumber yang menjadi kekuatannya untuk bekerja keras melayani Tuhan semata-mata adalah kasih karunia Tuhan yang bekerja dengan kuat di dalm dirinya. Tuhan Yesus sendirilah Sumber Ilahi itu. Sumber yang mengaruniakan segala yang ia perlukan untuk layak dan mampu menjadi pelayan Tuhan. Tuhanlah yang menjadi Sumber Ilahi dalam hidup dan pelayanan seorang pelayan Tuhan.
Selama masih ada waktu dan kesempatan, marilah kita sama-sama terus giat melayani Tuhan. Melayani Tuhan itu sebuah kehormatan. Memang saat berbicara tentang melayani, tidak akan pernah lepas dari adanya tantangan dan kesulitan yang akan kita hadapi. Namun jangan menjadi pelayan Tuhan yang mudah kecewa, mudah menyerah dan putus asa. Ingatlah selalu bahwa Tuhan Yesus Sang Sumber Ilahi yang telah memanggil kita untuk melayani-Nya akan memampukan dan menguatkan kita. Oleh sebab itu seperti yang dikatakan Firman Tuhan dalam Roma 12:11 berkata, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”. Amien