Selama masih hidup di dunia ini semua orang tidak dapat menghindarkan diri dari masalah. Jangan pernah berpikir pula bahwa menjadi pengikut Kristus akan bebas dari masalah, karena Tuhan tidak pernah menjanjikan hal itu.
Yesus memberi makan lima ribu orang. Ini adalah suatu peristiwa mujizat yang diperbuat oleh Tuhan Yesus yang dicatat dalam keempat kitab Injil yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Mari kita lihat peristiwa ini dalam teks yang ada di dalam Kitab Matius 14:15-21, disini kita bisa melihat bahwa saat Tuhan Yesus ada bersama mereka, murid-murid juga mengalami masalah. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka untuk memberi makan lima ribu orang, mereka berkata, “yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan” (Matius 14:17). Secara akal manusia itu sangat mustahil. Itulah sebabnya dengan berbagai alasan, murid-murid berusaha lari dari masalah yang ada. Perhatikan apa yang dikatakan oleh murid-murid kepada Tuhan Yesus, “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."(Matius 14:15).
Dalam maslah ini sebenaranya Yesus sedang menguji para murid-Nya. Dia tidak sungguh-sungguh sedang membiarkan para murid menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Tetapi sebenarnya Yesus sedang ingin melihat apakah murid-muridNya sungguh-sungguh bergantung kepada-Nya atau mereka bergantumg kepada yang lain atau yang ada pada mereka. Dan ketika murid-murid-Nya mengira mereka yang harus berusaha mengatasi masalah itu, mereka menjadi frustasi karena mereka menyadari bahwa mereka pasti tidak akan sanggup melakukannya.
Ayat selanjutnya kita melihat bagaimana kemudian Yesus berkata, “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan….Bawalah ke mari kepadaKu” (Ayat 16, 18). Dan ketika lima roti dan dua ikan itu diserahkan kepada Tuhan Yesus, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak (ayat 19). Akhirnya lima ribu orang dikenyangkan, bahkan ada sisa 12 bakul. Prinsip pelayanan yang sedang Tuhan ajarkan adalah bahwa Yesus tidak membutuhkan murid-murid untuk menjadi produsen, tetapi untuk menerima dan mendistribusikan berkat-Nya. Pelipatgandaan terjadi di tangan-Nya, tugas para murid adalah menyalurkannya.
Bukanlah hal yang sulit bagi Yesus untuk memberi makan orang seberapapun banyaknya jumlah mereka, karena Yesus adalah Tuhan yang memiliki sumber untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dia Sumber Ilahi yang memiliki dan menguasai segala sesuatu. Jadi bersama Tuhan Yesus tidak ada masalah yang tidak terselesaikan. Bagi Dia tidak ada yang tidak mungkin. Masalah terkadang diijinkan terjadi dalam hidup kita agar kita belajar berserah kepada Tuhan. Tidak mengandalakan kekuatan sendiri. Oleh sebab itu mari dalam segala keadaan tetap andalkan Tuhan Yesus yang adalah Sumber Ilahi, bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan (Efesus 3:20).