Perayaan Natal 25 Desember seperti saat ini menjadi suasana yang tidak terlupakan bagi setiap orang Kristen di segala tempat dan di segala abad. Khususnya sejak Natal dirayakan oleh gereja Tuhan. Simbol-simbol Natal seperti pohon Natal dengan pernak-perniknya yang indah serta lagu-lagu Natal menambah semaraknya perayaan Natal yang kita laksanakan. Memang Natal adalah identitas Kekristenan, tetapi seringkali kita hanya disibukkan dengan hal-hal lahiriah, sehingga kita tidak memahami makna Natal yang sesungguhnya. Namun sebagai orang percaya kita tidak boleh kehilangan makna Natal yang sesungguhnya. Jangan sampai Natal kita hanya berfokus kepada hal-hal yang sifatnya seremonial semata. Sebab jika kondisi tersebut terjadi dalam hidup orang percaya, maka sesungguhnya kita telah terancam kehilangan makna Natal sehingga Natal menjadi perayaan biasa saja dan akan berlalu begitu saja tanpa kita menikmati pesan-pesan atau makna Natal yang terkandung di dalamnya.
Natal kita kenal sebagai kelahiran Tuhan Yesus, Sang Juruselamat dunia. Mata Tuhan tertuju kepada dunia karena satu alasan, yaitu kasih-Nya kepada manusia. Memberikan manusia kelepasan dari dosa dan memberikan hidup yang kekal kepada manusia. Melalui kelahiran Tuhan Yesus maka dunia akan beroleh kehidupan kekal, “Sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya” (Yohanes 12:47). Hanya Yesus yang mampu untuk memberikan keselamatan kepada manusia. Oleh karena itulah, Bapa memberikan Yesus, Anak-Nya yang tunggal kepada dunia untuk memberikan hidup-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Yesus meninggalkan ke-Allahan-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, agar manusia beroleh keselamatan kekal. Kehidupan yang kekal hanya diberikan kepada orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan hidup dalam kebenaran-Nya.
Natal mengingatkan kita supaya kita jangan berpesta Natal yang berorientasi pada hal-hal yang di luar Kristus. Marilah kita menempatkan Yesus Kristus, sebagai pusat dari hari Natal ini. Merayakan Natal berarti mengingatkan dan merenungkan kembali karya keselamatan yang Tuhan kerjakan bagi hidup kita. Dia yang adalah Allah rela mengosongkan diri-Nya, lahir sebagai manusia biasa sama seperti kita dan berada di tengah-tengah orang berdosa dengan tujuan untuk mencari dan menyelamatkan manusia yang terhilang (Lukas 15:11-32).
Biarlah perayaan Natal hari ini sungguh-sungguh memberi makna bagi hidup kita secara pribadi, keluarga maupun hidup berjemaat sehingga kehidupan yang diberkati Tuhan menjadi milik kita orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dan melalui Natal ini akan kembali mengobarkan api penginjilan di hati kita masing-masing. Kita tidak akan berdiam diri setelah menikmati anugerah keselamatan di dalam Yesus. Ada kerinduan yang besar dihati kita untuk membagikan berita keselamatan itu kepada orang lain. Ingatlah bahwa ada begitu banyak orang di luar sana yang terhilang yaitu mereka yang belum menerima keselamatan di dalam Yesus. Mari kita pergi kepada mereka, beritakan kabar sukacita Natal dan bawa kepada Tuhan. Agar semakin banyak orang akan datang kepada Yesus, percaya kepada-Nya dan memperoleh jaminan hidup kekal. SELAMAT HARI NATAL 2016. Tuhan Yesus memberkati.