Kita mengenal Indonesia sebagai suatu bangsa. Namun bangsa Indonesia yang satu ini terdiri dari kurang lebih 779 suku bangsa. Hadirnya Injil di Indonesia tidak berarti Injil telah dikenal oleh semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Atau adanya murid Kristus di Indonesia tidak berarti murid Kristus telah menyebar ke seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, Allah memiliki hati yang penuh belas kasihan untuk menjangkau segala suku bangsa agar mereka mengenal dan menyembah Dia. Allah berulangkali menyatakan bahwa Dia sangat mengasihi dan merindukan agar segala suku bangsa kembali kepada-Nya (Yesaya 49:6;Zakharia 9:9-10; Lukas 24:47). Dari semula Allah sendiri yang merancang dan menetapkan agar melalui kehidupan orang percaya, semua kaum di muka bumi akan menjadi umat-Nya (Galatia 3:6-14).
Nabi Yesaya memberitakan satu pesan Tuhan,” Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
(Yesaya 49:6). Dalam khotbahnya di Anthiokia, di Psidia (Kisah Para Rasul 13:47-49), Paulus juga mengutip ayat ini, “Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu “. Paulus dipanggil Tuhan untuk memberitakan Injil kepada semua suku bangsa. Pesan yang sudah Tuhan berikan dalam Perjanjian Lama ini diulang atau ditegaskan kembali oleh Tuhan Yesus Kristus dalam Amanat Agung-Nya dalam Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Siapakah yang harus memberitakan Injil kepada segala suku bangsa? Paulus berkata, “Aku berhutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada orang bukan Yunani, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma (Roma 15:21). Paulus berhutang karena Injil dititipkan kepadanya supaya diberikan kepada mereka yang belum pernah menerima berita tentang Dia, sehingga semua orang akan mengerti dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menyembah-Nya. Seperti Paulus, kita orang-orang percaya juga berhutang terhadap semua orang lain yang belum percaya kepada-Nya. Menginjil menjadi tugas kita, seperti yag dikatakan Paulus di dalam Kisah Para Rasul 10:42, “Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati”. Oleh sebab itu marilah kita melaksanakan Amanat Agung Tuhan. Kita harus memiliki hati yang dipenuhi belas kasian kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Kita harus memberitakan Injil keselamatan itu kepada mereka agar semakin banyak orang yang terhilang diselamatkan.