Allah menginginkan hubungan yang nyata dan pribadi dengan orang-orang percaya. Hubungan kasih yang melibatkan dua pihak antara kita dengan Allah. Allahlah yang berinisiatif agar hubungan kasih itu tercipta dengan cara memberikan hidup-Nya untuk kita, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Allah selalu mengambil inisiatif mengejar hubungan yang nyata dan pribadi dengan kita. Karena dari sejak semula Dia menciptakan kita untuk sebuah hubungan dengan-Nya. Tanpa inisiatif dari Allah, hubungan yang nyata dan pribadi antara kita dengan-Nya tidak akan mungkin terjalin sebab dosa sudah merusaknya.
Allah tidak hanya hadir di Alkitab. Dia hadir secara nyata dalam kehidupan kita. Kehadiran-Nya yang konstan (tidak berubah) adalah bukti bahwa Allah membangun hubungan yang praktis dalam kehidupan kita. Hanya seringkali, kitalah yang membatasi peran dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Kita hanya memanggil Dia saat kita membutuhkan. Jika kita sedang ada dalam keadaan semua baik, kita melupakan-Nya, seolah-olah kita tidak membutuhkan kehadiran-Nya. Ini yang seringkali terjadi dalam hidup kita, yang akhirnya hubungan pribadi kita dengan-Nya semakin terasa jauh. Seharusnya kita menyadari sebagai orang percaya kita tidak bisa jauh dari-Nya. Semakin kita menjauh, semakin kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kehidupan Kristen kita itu bergantung pada kualitas hubungan pribadi kita dengan Allah. Jika hubungan pribadi ini tidak terbentuk, maka kehidupan kita tidak akan berjalan dengan baik.
Kita sebagai orang percaya harus belajar lebih dalam mengenal dan mengalami Allah melalui hubungan pribadi dengan Dia. Ketika kita membina hubunga pribadi dengan-Nya, Dia akan berbicara kepada kita dan menyatakan kehendak-Nya kepada kita. Pada saat Allah berbicara kepada kita, itulah saat dimana Allah ingin agar kita segera merespon, yaitu taat kepada-Nya. Ketika kita taat, kita akan mengalami kehadiran Tuhan nyata dalam hidup kita dan kita akan mengalami perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dinyatakan kepada kita.
Hubungan yang Allah inginkan dengan kita akan menjadi nyata dan pribadi. Rencana Allah untuk kemajuan kerajaan Surga bergantung pada pekerjaan-Nya dalam cara yang nyata dan praktis melalui hubungan-Nya dengan umat-Nya.