Bacaan Alkitab Satu Minggu
1 Raja-Raja (1:38)-(6:38) ; Kisah Para Rasul (5:1)-(7:43) ; Mazmur (124:1)-(127:2) ; Amsal (27:22)
Bacaan Alkitab
Mazmur 127:1-2
Pendahuluan
Anda mungkin memiliki masalah dalam membangun istana pasir di tepi pantai ketika Anda masih anakanak. Hal itu bisa terjadi karena tidak mengerti gelombang pasang dan surut. Anda mungkin terus menggali, mengais, dan memahat mencoba membuat istana ini sebaik mungkin. Namun ketika tiba-tiba terdengar suara BLUK! Gua-gua yang telah dibuat tertutup ombak, terowongan berubah menjadi cerobong, parit-parit berubah menjadi sungai yang meluap, dan istana Anda berubah menjadi tempat yang dipenuhi dengan air. Tentu saja, hal yang menakjubkan dari menjadi seorang anak kecil adalah bahwa Anda tidak perlu tahu lebih banyak. Jadi Anda mungkin mulai membangun lagi, Istana Anda kali ini lebih kuat, dibentengi oleh lima buah kulit kerang yang indah, dan sandal jepit Anda. Dan kali ini kontruksi Anda bertahan sekitar lima menit sebelum sebuah ombak menabraknya, dan sekali lagi istana Anda berubah menjadi gundukan pasir. Namun Anda kembali membangunnya, lagi dan lagi. Mencoba meyakinkan diri Anda bahwa bagaimanapun juga Anda pasti bisa membangun sebuah bangunan tahan air dari pasir dan air. Tetapi seperti sekarang Anda tahu, hal itu tidak mungkin berhasil.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Mazmur 127:1 berkata “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Ayat ini mengingatkan kita bahwa membangun sebuah rumah, sebuah pernikahan, sebuah keluarga, sebuah kehidupan tanpa Tuhan sebagai fondasi dan perancangannya, adalah sia-sia.
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Sejarah dipenuhi dengan orang-orang yang telah mengais-ngais, mengoceh dan berjuang sepanjang hidup, berharap mereka mampu membangun kerajaan mereka yang tahan air. Namun hal itu tidak akan berhasil. Gelombang percekcokan, rasa sakit, dan terjangan-terjangan lainnya memiliki cara untuk membangun monumen kita tampak seperti genangan-genangan kesalahan yang kekanak-kanakan. Yesus berkata bahwa kita semua akan memilih satu dari dua rencana pembangunan untuk hidup kita. Kita akan membangun rumah kita di atas batu karang, atau kita akan membangun rumah kita diatas pasir. Kita melihat di sekeliling kita orang-orang membangun istana-istana kecil yang dibentengi oleh ketenaran, rupa yang menawan, uang, kepintaran, dan kemampuan. Mungkin Anda pernah tergoda untuk melihat-lihat salah satu dari rencana-rencana pembangunan ini. Mazmur 127 mengingatkan kita bahwa tidak akan ada masa depan bagi sebuah istana pasir yang dibangun di sebelah gelombang pasang. Kita dapat terus membentenginya, namun pada akhirnya hasilnya akan selalu menjadi tumpukan rasa frustasi. Selaraskan hidup kita dengan firman-Nya, bukan Firman-Nya yang kita paksa untuk selaras dengan kita.
Doa
Tuhan, Engkau adalah sang Pembangun yang ulung. Tanpa bimbingan-Mu, segala usahaku menjadi siasia. Berikanlah aku hikmat untuk membangun rumahku di atas batu karang.