Perjumpaan Dengan Allah Adalah Sesuatu Yang Adikodrati

  • 15 Oct 2017
  • Like Jesus

Satu-satunya cara agar orang bisa mengenal seperti apa Allah adalah dengan melihatNya mengerjakan sesuatu dalam dunia mereka. Seperti yang tertulis dalam Keluaran 14:31, “Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu”. Sepanjang sejarah Alkitab baik itu dalam Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru , Allah menunjukkan aktifitasNya yaitu melalui mujizat-mujizat yang dilakukanNya melalui hamba-hambaNya. Seperti melalui Musa Allah membebaskan bangsa Israel, menyeberangi Laut Merah dan bahkan menyediakan air dari batu. Allah memerintahkan Gideon mengalahkan pasukan Median hanya dengan 300 tentara. Dalam Perjanjian Baru, Yesus menyuruh murid-muridNya memberi makan ribuan orang dan menjadikan semua bangsa muridNya. Tidak ada satupun dari semuanya itu adalah hal yang masuk akal secara manusia. Dan ketika orang melihat sesuatu yang hanya bisa dikerjakan oleh Allah, mereka sedang mengenali Allah.

Jadi kapanpun Allah melibatkan kita dalam aktifitasNya, maka tugas tersebut akan memiliki dimensi Ilahi atau adikodrati. Tugas yang Allah berikan dalam kisah-kisah di Alkitab selalu bersifat adikodrati. Semuanya selalu di atas kemampuan manusia sebab Allah ingin menunjukkan sifat, kekuatan, pemeliharaan dan kasihNya kepada umatNya dan dunia yang sedang memperhatikan.

Bagaimana dunia dapat mengenal Allah? Yaitu melalui aktifitas adikodrati yang Allah kerjakan MELALUI KITA. Apa yang dilihat dunia hari-hari ini adalah orang Kristen atau Gereja yang berkomitmen melayani Tuhan, TAPI dunia tidak melihat Tuhan. Mengapa? karena dunia tidak melihat aktifitas Allah bekerja dalam atau melalui hidup kita. Gereja tidak mengusahakan hal itu terjadi.

Alasan mengapa dunia tidak tertarik kepada Kristus dan GerejaNya adalah karena umat Tuhan kekurangan iman dalam melakukan hal-hal yang dari Tuhan. Jika Gereja tidak merespon kepada Allah dan melakukan hal-hal yang dahsyat yang Allah hendak lakukan melalui kita orang-orang percaya, sebenarnya kita sedang tidak melatih iman kita. Tanpa kita sadari hal itu menjadi penghambat kuasa Allah yang dasyat bekerja melalui kita. Jika dunia tidak melihat aktifitas Allah melalui kita, mana mungkin dunia akan mengenalNya? Mari kita melatih iman kita dengan cara merespon apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Kita melangkah saja dengan iman bahwa Tuhan pasti melakukan apa yang dikatakanNya. Karena iman dan tindakan kita dalam meresponi suara Tuhan akan sangat menentukan kuasa Allah nyata atas hidup kita, sehingga melaluinya orang lainpun akan mengenalNya.