Alkitab seringkali memakai pertumbuhan jasmani untuk menggambarkan pertumbuhan rohani seseorang. Dari hal makanan, lingkungan, hingga pentingnya orang yang berperan sebagai orang tua. Dengan demikian, tidaklah berlebihan apabila kita belajar tentang pertumbuhan seseorang secara jasmani dan mencoba mencari padananya dalam pertumbuhan rohani, yang tentunya dalam terang Firman Tuhan. Ketika seseorang bertobat, ia ibarat bayi rohani yang sangat membutuhkan seorang pembimbing yang dapat berperan sebagai orang tua baginya. Saat kita membaca kitab I Korintus 3:5-9, Paulus mengingtakan bahwa Allahlah yang memberikan pertumbuhan. Namun dengan sangat jelas Paulus juga menunjukkan bahwa Allah memakai manusia , baik untuk menanam maupun menyiram. Tidak dapat dipungkiri, kita membutuhkan seseorang yang kita pandang dia bisa menjadi teladan untuk menjadi pembimbing rohani kita.
Seorang pembimbing bukanlah orang yang sempurna, namun ia tetaplah seorang yang masih terus belajar dan bertumbuh , dan terus berusaha menjadi teladan yang patut ditiru dalam segala hal, termasuk dalam mengatasi kelemahan dan dosanya . Dan dalam pertumbuhannya itu, ia bersedia dipakai Tuhan untuk menjadi pembimbing rohani bagi orang lain agar orang yang dibimbingnya akan terus bertumbuh dewasa dalam kerohaniannya dan sungguh-sungguh menjadi murid Kristus.
Adalah suatu anugerah jika kita dipanggil Tuhan untuk melayani Dia. Dan jika Tuhan memilih dan memakai kita untuk menjadi alat-Nya yaitu menjadi seorang pembimbing rohani, ingat itu bukan karena kita lebih hebat, lebih kuat dan lebih pintar dibandingkan orang lain. Mungkin kita sebagai seorang pembimbing memiliki banyak talenta, mahir dalam mengajar, memiliki pengetahuan Alkitab yang luas. Ingat jangan sombong. Satu hal yang harus selalu kita ingat bahwa kita ini hanyalah alat Tuhan. Roh-Nya yang bekerja di dalam kita. Ingat apa yang dikatakan oleh Paulus,” Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan “(I Korrintus 3:6). Tuhanlah yang memberi pertumbuhan. Jika Tuhan tidak menumbuhkan benih Firman yang kita tabur, semua usaha kita menjadi sia-sia. Sebab itu jadilah pembimbing rohani yang tetap rendah hati dan menjaga hubungan pribadi yang terus erat dengan-Nya baik melalui Firman Tuhan maupun doa. Firman Tuhan akan terus mengajar dan menolong kita terus bertumbuh dewasa. Semakin hari hidup kita akan menjadi teladan bagi orang lain dan saat kita membimbing seseorang, Roh Kudus yang akan mengarunialan Roh hikmat kepada kita, untuk membimbing orang lain kepada pertumbuhan. Dan Nama Tuhan dipermuliakan.