Banyak dari kita menginginkanAllah berbicara kepada kita dan memberikan misi kepada kita. Namun sayangnya kita tidak mau membuat penyesuaian besar dalam hidup kita. Secara Alkitabiah, hal seperti ini mustahil. Setiap kali Allah berbicara kepada seseorang dalam Alkitab mengenai sesuatu yang ingin Dia kerjakan melalui orang tersebut, penyesuaian besar-besaran dibutuhkan. Begitu penyesuaian telah dibuat, Allah menyelesaikan tujuanNya melalui mereka yang terpanggil. Jadi sekali kita telah mempercayai Allah, kita menunjukkan iman kita melalui apa yang kita lakukan (tindakan kita). Dibutuhkan respon. Tindakan ini adalah salah satu penyesuaian besar dalam hidup kita. Ketaatan kita juga akan menjadi bagian dari tindakan yang dimaksud.
Firman Allah menunjukkan bahwa Allah seringkali meminta penyesuaian dari umatNya. Bahkan Allah memberikan teladan melalui AnakNya sendiri yaitu Yesus Kristus, seperti tertulis dalam 2 Korintus 8:9, “ Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya”. Penyesuaian dan ketaatan memang menuntut harga yang harus kita bayar. Yesus mengosongkan DiriNya dan meninggalkan kemeriahan Surga untuk mengikut kehendak Bapa yaitu keselamatan melalui kematianNya di kayu salib. Itu adalah penyesuaian besar. Jika kita ingin menjadi murid/pengikut Yesus, kita tidak punya pilihan lain. Kita harus membuat perubahan besar dalam hidup kita untuk mengikut Allah. Jika kita tidak siap untuk perubahan dan mentaati Allah, hidup kita tidak akan banyak berguna di hadapan Allah.
Allah selalu punya rencana dan tujuan yang terbaik bagi kehidupan kita anak-anakNya. Dan Allah ingin rencanaNya yang terbaik itu tergenapi dalam hidup kita. Terkadang rencanaNya yang terbaik itu tidak terjadi dalam hidup kita, bukan karena Allah yang gagal menggenapi rencanaNya tetapi kesalahan ada di pihak kita. Untuk bisa sampai kepada rencana dan tujuanNya itu dibutuhkan penyesuaian hidup dan ketaatan dari kita.Memang ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan, karena pada dasarnya kita lebih condong mengikuti keinginan atau kehendak diri sendiri. Apa yang menurut kita baik itu yang seringkali kita ikuti dan bukan menyesuaikan hidup seperti yang menjadi kehendak Tuhan. Kita seringkali tidak menyadari bahwa menolak menyesuaikan diri, itu berarti kita melewatkan apa yang Allah sedang rancangkan untuk terjadi dalam hidup kita. Mari kita menjaga hubungan dekat dengan Tuhan agar kita semakin peka mendengar suaraNya, mengerti kehendakNya dan belajar menyesuaikan hidup kita denganNya dan hidup dalam ketaatan.