Gereja kita saat ini sedang mengadakan doa 10 hari peringatan pencurahan Roh Kudus. Saat-saat yang selalu kita nanti-nantikan di mana kita bersama-sama berdoa agar Roh Kudus dicurahkan dan memenuhi hidup kita. Dan mungkin ada di antara kita yang rindu mengalami kepanuhan Roh Kudus dan menerima baptisan Roh Kudus. Berdoalah dan mintalah dengan sungguh-sungguh karena hanya Dia lah yang mampu membaptis kita dengan Roh Kudus-Nya. Hamba-hamba Tuhan yang ada hanya merupakan saluran atau alat yang Tuhan pakai. Tetapi kitalah yang harus mulai menggunakan iman kita untuk meraihnya. Sementara kita berdoa secara pribadi atau sedang didoakan oleh hamba Tuhan yang melayani kita, mintalah agar Bapa mencurahkan Roh-Nya kepada kita seperti yang dijanjikan-Nya (Lukas 11:13). Diperlukan suatu tindakan iman untuk menerima baptisan Roh Kudus. Yang dibutuhkan adalah penyerahan dan keterbukaan hati kita terhadap apa yang Roh Kudus ingin buat di dalam dan melalui kita.
Sebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia sudah berpesan kepada murid-murid-Nya supaya jangan meninggalkan Yerusalem sebelum mereka menerima Roh Kudus. Di dalam Kisah Para Rasul 1:12, jelas tertulis bahwa para murid setelah peristiwa kenaikan, mereka kembali ke Yerusalem sambil menanti pencurahan Roh Kudus seperti yang dijanjikan. Ketika angin besar dan lidah api ada di atas kepala murid-murid maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Saat Roh Kudus melingkupi mereka, secara Ilahi mereka mulai berkata-kata dan memuliakan Allah dengan bahasa-bahasa asing yang tidak pernah mereka pelajari dan hanya dapat dipahami oleh orang-orang Yahudi yang ada di perantauan (Kisah Para Rasul 2:4-11, 14:21-22). Mereka mengalami baptisan Roh. Tanda awal mereka dibaptis Roh, adalah mereka berkata-kata dengan bahasa-bahasa lain. Mereka berbicara sebagaimana Roh Kudus memberikan ilham untuk mengatakannya.
Dan seseorang yang telah dibaptis Roh tidak hanya berhenti sampai berkata-kata dengan bahasa lain, namun dalam kehidupan selanjutnya, pasti akan ada tanda-tanda lainnya yang menyusul, misalnya tanda sukacita beribadah, sukacita berdoa, sukacita melayani, sukacita membaca Firman Tuhan dan lain sebagainya. Sebab Roh Kudus mempunyai kuasa mentransformasi atau mengubah kita. Jadi bukan hanya berkata-kata dengan bahasa Roh tetapi juga disertai dengan perubahan sikap dan karakter.
Semua orang percaya terus membutuhkan kepenuhan Roh Kudus agar tetap kuat di dalam Dia. Kita tahu bahwa Iblis sedang bekerja keras menjatuhkan dan menganiaya orang percaya. Iblis berusaha menekan iman kita dengan modernisasi, perkembangan teknologi dan penindasan atau tekanan-tekanan kehidupan. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu. Hanya Roh Kudus saja yang akan selalu setia menolong, menghibur, menguatkan, membela dan memberikan jaminan akan janji-janji Firman-Nya. Bersama Roh Kudus kita akan dimampukan untuk menjalani hidup kekristenan kita selama di dunia ini sampai kita mencapai garis finis, yaitu kekekalan di Kerajaan Surga. Roh Kudus hanya akan memenuhi hidup kita terus-menerus jika kita tinggal dekat dengan-Nya setiap hari.