Setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus berulangkali menampakkan diri kepada para murid (Markus 16:9-20). Perjumpaan itu bukan tanpa maksud, namun dalam berbagai kesempatan Tuhan Yesus memberikan pesan penting. Yang sangat menonjol adalah Amanat kepada para murid-Nya yaitu untuk memberitakan Injil. Tuhan Yesus tentu tahu bahwa seluruh dunia tidak mungkin dapat dijangkau oleh para murid-Nya saja pada masa itu. Jadi hal ini justru membuktikan bahwa tugas tersebut memang dirancangkan dan dikerjakan oleh semua orang percaya dengan janji penyertaan-Nya “sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). Tapi bagaimana mungkin dengan sumber daya yang terbatas kita dapat menjangkau dunia yang begitu luas? Bukankah ini dibutuhkan pekerja-pekerja yang berdedikasi dan terlatih? Tuhan Yesus memadukan pemuridan dan misi dunia sebagai strategi. Secara sengaja Dia sudah mempersatukan keduanya dalam Amanat Agung-Nya, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu”.
Ini berarti menghasilkan murid-murid Kristus yang berkualitas merupakan kunci untuk menjangkau jumlah semua bangsa. Pemuridan yang kokoh akan menghasilkan murid-murid Kristus yang dewasa. Dan hanya murid-murid yang dewasa yang akan memiliki komitmen untuk mengambil bagian dalam menjangkau jiwa-jiwa seluruh bangsa. Pemuridan dan Misi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sangat diperlukan untuk keseimbangan dan pergerakan pemberitaan Injil.
Pemuridan mengajarkan para murid untuk bisa memahami hati dan visi Tuhan bagi dunia yang berdosa. Dalam Matius 9:35-38, Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya berkeliling ke semua kota dan desa, dan mereka menjumpai begitu banyak orang yang bergumul. Hati-Nya tergerak oleh belas kasian kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Ia menginginkan para murid-Nya memiliki hati yang serupa dengan hati-Nya. Dalam Yohanes 4:35, Tuhan Yesus melatih para murid untuk melihat dunia ini sebagai ladang pelayanan, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai”. Dengan demikian , setiap murid bisa melanjutkan visi Tuhan Yesus ini. Ini sesuai dengan rencana Allah yang semula, yakni agar manusia menjadi mitra Allah dalam mengerjakan pekerja-pekerja yang telah Allah rencanakan. Allah menghendaki kita yang telah dimuridkan untuk menjadi alat di tangan-Nya untuk memuridkan orang lain.
Sejak zaman lahirnya Gereja mula-mula, kualitas pemuridan selalu menjadi sorotan yang sangat tajam dalam pertumbuhan Gereja. Paulus hasil dari pemuridan Barnabas, ini merupakan salah satu cermin kesuksesan pemuridan. Betapa pentingnya pemuridan itu agar menghasilkan murid-murid yang berkualitas yang pada akhirnya mereka pun akan memuridkan orang lain. Dimuridkan untuk memuridkan. Dengan kata lain pemuridan akan memberikan konstribusi terhadap misi di dunia ini.