Gereja mula-mula di dalam Kisah Para Rasul mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Jemaat yang telah dipenuhi Roh Kudus, dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kisah Para Rasul 2: 46-47). Ini menunjukkan bahwa GerejaNya semakin bertumbuh dan berkembang. Bisa dibayangkan betapa sibuknya hari-hari para rasul dalam melayani jemaat mula-mula yang terus berkembang baik secara jumlah orang yang dilayani maupun hal-hal yang perlu dilayani. Munculnya berbagai persoalan, terutama diabaikannya pelayanan sehari-hari para janda orang Yahudi yang berbahasa Yunani, membuat mereka harus turun tangan sendiri. Hal ini membuat persiapan dan kesiapan mereka dalam pelayanan Firman jadi terbengkalai.
Di dalam Kisah Para Rasul 6:1-7 dituliskan bagaimana akhirnya para Rasul mengumpulkan para murid untuk membahas masalah tersebut. Para Rasul merasa tidak puas karena mereka menjadi tidak fokus dan tidak efektif dalam pelayanan terbaik mereka yaitu menyampaikan Firman Tuhan, yang merupakan bidang utama pelayanan mereka dalam pembangunan tubuh Kristus. Dan hasilnya ada tujuh orang yang dipilih dengan syarat-syarat rohani yang telah ditetapkan. Ketujuh orang tersebut adalah orang-orang yang tepat dipilih untuk membantu dalam pelayanan meja yaitu mengurusi pembagian makanan dan pelayanan sehari-hari lainnya, sehingga para rasul bisa lebih fokus pada pelayanan utama mereka. Dengan demikian pekerjaan pelayanan dapat terus dibangun dan para pekerja yang melayani sesuai dengan bidangnya pun akan mengalami kepenuhan (Kepuasan).
Seperti yang pernah dialami para rasul, jika kita melakukan pelayanan yang tidak tepat, memang kemungkinan kita masih dapat melakukannya. Tapi lama kelamaan kita kan merasa lelah, kurang semangat, kurang bermanfaat dan kita merasa tidak efektif. Sementara potensi-potensi lain yang ada pada kita tidak tersalurkan, tidak berkembang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Dari sini kita sama-sama belajar bahwa kita perlu menemukan rancangan Tuhan bagi pelayanan kita agar kita menjadi orang yang tepat, ditempat yang tepat, dengan alasan yang tepat, pada waktu yang tepat sehingga kita dapat melayani dengan antusias dan ketekunan dan hasilnya pun pasti akan lebih maksimal, dengan demikian melalui pelayanan kita Nama Tuhan Yesus dipermuliakan.