Di dalam Kitab Perjanjian Lama tidak terdapat suatu penegasan yang secara tegas untuk melakukan misi atau pekabaran Injil kepada bangsa-bangsa. Namun justru peranan Allah sendirilah misi itu diwujudkan yaitu melalui penciptaan alam semesta.
Alkitab dimulai dengan rangkaian kejadian rinci tentang penciptaan seluruh alam semesta. Dalam rangkaian peristiwa tersebut berulang-ulang disebutkkan bahwa Allah melihat semuanya itu baik bahkan sungguh amat baik (Kejadian 1:31). Bahkan dalam penciptaan manusia, Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia, laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka (kejadian 1:27). Tidak terbantahkan kerinduan Allah bahwa segala sesuatu yang Dia lakukan adalah untuk mencerminkan kebaikan dan kemuliaanNya.
Ketika manusia masih ada di taman Eden, hubungan manusia dengan Allah begitu akrab. Namun mulai Kejadian pasal 3, kita menemukan bagaimana peristiwa kejatuhan manusia dalam dosa berdampak pada rusaknya seluruh tatanan semesta yang Tuhan ciptakan. Dosa sudah merusak hubungan pribadi manusia dengan Allah, hubungan manusia satu dengan yang lainnya dan juga merusak hubungan manusia dengan alam ciptaan. Dan Allahlah yang berinisiatif ingin memulihkan keadaan itu seperti rencanaNya semula. Seperti kisah Paulus di dalam Kisah Para Rasul 9:17-26, bagaimana Allah berinisiatif menyelamatkan dan memulihkan hubungan yang rusak antara DiriNya dengan Paulus, sebagai akibat dari dosa. Paulus yang awalnya adalah orang berdosa (penganiaya dan pembunuh orang-orang Kristen), tetapi setelah diselamatkan, Allah memulihkan hubungan yang rusak itu lalu memakai kehidupan Paulus menjadi alatNya untuk melanjutkan misiNya mewartakan kabar keselamatan kepada bangsa-bangsa.
Saat kita membaca Kolose 1:13-20, kita bisa mengetahui bahwa hubungan penebusan Kristus dan segala ciptaan dengan sangat menyeluruh. Keberadaan Kristus dalam peristiwa penciptaan, Kristus ada di sana, bahkan sebelum segala sesuatu ada. Kristus sendiri adalah sumber dari penciptaan alam semesta dan Penyokong segala yang diciptakan. Selain itu dikatakan juga Kristus adalah yang sulung, sebagai penerima dan pewaris semua ciptaan-segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Terakhir Paulus menyebutkan bahwa melalui darah Kristus seluruh ciptaan diperdamaikan dengan diriNya. Misi Tuhan dalam penciptaan dan kejatuhan adalah memulihkan kondisi Eden yang di dalamnya mencakup keseluruhan yaitu pemulihan alam ciptaanNya bersama dengan manusia ciptaanNya.
Melalui peristiwa penciptaan dan kejatuhan manusia kita diingatkan bahwa seluruh makhluk, ikut ditaklukkan kepada kesia-siaan oleh kehendak Allah. Sehingga pada hakekatnya seluruh makhluk di muka bumi ini tanpa terkecuali merindukan pemulihan hubungan dengan Allah, agar semua kembali kepada rencana Allah sejak semula yaitu semua amat sangat baik.