“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau… Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” Mazmur 23:1-4
Mazmur 23 adalah bagian Alkitab yang menyatakan kasih agung Allah. Yesus berkata “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes10:11).
Tuhan adalah gembalaku. Daud mengenal tanggung jawab gembala kepada kawanan dombanya. Sebagai gembala, ia mempertaruhkan nyawa menyelamatkan domba dari serangan singa atau beruang. la mengetahui tanggung jawab yang mesti dipikul gembala saat kehilangan dombanya dan ia memeriksa setiap dombanya pada malam hari bila ada yang terluka atau sakit.
la membimbing aku ke air yang tenang. Domba selalu mencari air yang tenang untuk menghilangkan kehausannya. Yesus sebagai gembala agung mengenal kebutuhan domba-Nya. Ia menyediakan air kehidupan yang memberi penghiburan melalui Firman-Nya.
Ia menyegarkan jiwaku. Allah memberikan jiwa yang hidup bukan kepada kambing domba atau burung di udara atau ikan di lautan, "Ketika itulah Tuhan Allah. . . menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Kejadian 2:7). Namun, dosa membuat jiwa manusia menjadi kacau dan lemah. Akan tetapi, Dia menyegarkan jiwa kita! la membaharui jiwa kita lagi menjadi alat kemuliaan Allah yang Dia rencanakan saat pertama kali memberikan jiwa kepada kita.
la menuntun aku dijalan yang benar. Begitu jiwa kita telah disegarkan, maka penting untuk menjaga jiwa kita dengan bersandar kepada Yesus untuk menuntun kita. Pemazmur berkata, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman yang berisi penderitaan dan rasa putus asa yang menyeret kita ke bawah. Akan tetapi gembala tidak meninggalkan kita "Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”Bahkan dalam saat yang menyakitkan dan sukar, Dia beserta kita, dan berusaha memenuhi kebutuhan kita. Kita mendapat perhatian-Nya yang penuh, sebab Dia mengasihi kita.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku. Bahkan di tengah lawan pun, la berkata, kita bisa duduk menghadapi meja yang terhias taplak putih serta menikmati pesta karena kita mengetahui bahwa Allah akan melindungi kita.
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Disaat anak panah musuh menembus kita serta duri dosa mencabik baju perlindungan kita, rasa sakit kegagalan menghajar kita, la datang dengan minyak penyembuh. Dengan lembut la meminyaki setiap bagian tubuh yang sakit, yang bernanah, yang membusuk. la membersihkan dan membalut luka-luka kita, dan kita memperoleh kesembuhan dari rasa sakit saat kita menaati kehendak-Nya.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku. Sebab Allah mengasihi kita,setiap hari la menunjukkan kebaikan-Nya, la mencurahkan kemurahan-Nya, la menyertai kita sampai masuk kepada kekekalan.
Dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. Kita hidup dalam keluarga sebab kita mengasihi satu sama lain.Allah mengasihi kita dan ingin hidup bersama kita. la menyediakan rumah di surga supaya kita bisa tinggal bersama untuk selamanya.