MENGENAKAN KARAKTER ALLAH

  • 01 Sep 2024
  • Fulfilling God's Purpose

“Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan sesungguhnya.” Efesus 4:23-24

Paulus berkata bahwa kita harus “mengenakan manusia baru” dan “dibaharui di dalam roh dan pikiranmu.” Tempat yang baik untuk memulai pertumbuhan karakter adalah sembilan sifat anugerah, yang disebut Paulus buah Roh, dalam Galatia 5:22-23. Untuk menghasilkan buah Roh, kita berjuang memenuhi tanggung jawab kita di bawah arahan-Nya dan dengan dimampukan oleh Nya. Dimensi Ilahi yang membuat karakter Kristen seseorang bertumbuh dan menghindarkan kita dari frustrasi dan kekalahan sewaktu kita ingin menunjukkan ciri-ciri karakter saleh dalam hidup. Ada beberapa asas dasar membangun karakter:

Asas pertama dari "kebiasaan anugerah" atau yang disebut "kesalehan," "keserupaan dengan yang Ilahi," atau "keserupaan dengan Kristus". Ketaatan yang berpusat bukan pada diri sendiri tapi kepada Allah. Ketika Allah menyuruh Abraham mempersembahkan Ishak sebagai korban, Ia sedang menguji motifnya. Ketika Ia menahan pisau Abraham dari hujaman yang mematikan, Allah berfirman, "Telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada Ku" (Kejadian 2:12). Oleh imanlah Abraham dimampukan mempersembahkan Ishak sebagai korban, tetapi rasa takut kepada Tuhanlah yang memotivasi dia. Dan motivasi ke arah Allah inilah yang dilihat, diterima, dan dipuji Tuhan.

Asas kedua dari karakter saleh adalah, Kuasa atau kemampuan untuk hidup saleh berasal dari Kristus yang telah bangkit. Sebagaimana Kristus adalah sumber kuasa bagi karakter yang serupa dengan Dia, demikianlah cara mengalami kuasa itu adalah melalui hubungan kita dengan Dia, seperti yang disampaikan Yesus dalam ilustrasi-Nya di Yohanes 15 tentang pokok anggur dan ranting rantingnya. Paulus mengungkapkan hubungan ini dalam Kolose 2:6-7 sebagai "hidup di dalam Kristus.”

Asas ketiga dari karakter saleh adalah, Meskipun kuasa bagi karakter yang serupa dengan Kristus berasal dari Kristus, tanggung jawab untuk mengembangkan dan memperlihatkan karakter itu ada di pihak kita. Paulus menggambarkan kegigihan dalam mengejar keserupaan dengan Kristus dengan memakai kata "mengejar” dan "mengarahkan diri” (Filipi 3:12-14). Anugerah tidak memberi kita kecakapan baru, tetapi memperkuat kecakapan-kecakapan yang sudah kita miliki… Karenanya, buah Roh adalah sifat dan tindakan manusia yang sudah dibaharui, tidak dihasilkan tanpa Dia, tetapi dikerjakan melalui Dia, mari kita selalu ingat akan seluruh kebergantungan kita kepada Roh Allah.

Asas keempat dari karakter saleh adalah, Pengembangan karakter saleh mencakup menanggalkan dan mengenakan ciri-ciri karakter (Efesus 4:22-24). Adanya keseimbangan pengembangan antara penerapan belas kasihan dan saling menolong dalam mematikan kejahatan kejahatan dari tabiat dosa

Asas kelima dari karakter saleh adalah, Pertumbuhan di segala wilayah bersifat meningkat dan tidak pernah selesai. Ketika rasul Paulus di dalam penjara, menjelang akhir karir kerasulannya, rupanya ia masih mengejar, mengerahkan segala usaha untuk terus bertumbuh dalam pengenalan dan keserupaannya dengan Kristus (Filipi 3:12). Pertumbuhan dalam karakter Kristen tidak pernah selesai sampai kita tinggal bersama Kristus kelak dan diubah seutuhnya menjadi serupa dengan Dia.

Jadi, ada pengertian bahwa kita bertumbuh dalam karakter kita setiap hari. Pertanyaannya adalah, ke arah mana kita bertumbuh? Apakah kita bertumbuh ke arah karakter yang saleh atau karakter yang tak saleh? Apakah kita bertumbuh dalam kasih atau pementingan diri, dalam kekasaran atau kesabaran, dalam keserakahan atau kemurahan hati, dalam kejujuran atau ketidakjujuran, dalam kemurnian atau kecemaran? Latihlah diri kita setiap hari menjadi semakin serupa seperti Kristus