Seringkali orang Kristen berpikir bahwa aktifitas Allah hanya terjadi di Gereja saja, pada hari Minggu. Pada kenyataannya, sepanjang isi Alkitab, Allah bekerja dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerja (Marketplace). Ingat bagaimana ketika Allah mengawali karya keselamatanNya, Dia memanggil Abraham yang adalah salah satu usahawan sukses pada zamannya (Kejadian 24:35). Ishak, anak Abraham, juga merupakan usahawan sukses (Kejadian 26:12-14). Demikian pula dengan Yakub, anak Ishak, yang menjadi makmur karena memiliki ketajaman berbisnis (Kejadian 30:43). Yusuf melayani Allah bukan sebagai pengkhotbah atau misionaris namun sebagai pengusaha gandum (Kejadian 41:37-57). Musa mengalami perjumpaan dengan Allah saat sedang menggembalakan domba-dombanya (Keluaran 3:1-6). Juga Elisa diajak melayani Allah ketika sedang membajak ladangnya (I Raja-raja 19:19-21). Di Kitab Perjanjian Baru ada Yesus yang terlatih sebagai tukang kayu seperti ayahnya. Murid-murid Yesus yang dipanggilNya adalah para nelayan, pemungut cukai dan pekerja-pekerja lainnya. Satu alasan Yesus memanggil para usahawan adalah karena mereka tidak terintimidasi oleh dunia. Mereka hidup dan menaklukkan dunia. Pada saat mereka mengalami perjumpaan dengan Allah, hidup mereka diubahkan dan siap untuk menjungkirbalikkan dunia.
Mengapa banyak agenda aktivitas Allah terjadi di marketplace? Karena hidup manusia sepanjang Minggu ada di marketplace. Jadi, pada hari Minggu di Gereja adalah kesempatan untuk semua hamba Allah diperlengkapi untuk melakukan tugas misinya di tempat kerja mereka masing-masing di sepanjang Minggu. Banyak orang mendapati bahwa Allah menempatkan mereka di tempat kerja mereka untuk dapat menjadi saksi bagi rekan sekerja maupun pelanggan mereka. Tidak sedikit dari mereka pada akhirnya membawa rekan-rekan mereka mengenal Kristus. Beberapa usahawan bahkan mengadakan persekutuan doa di jam-jam tertentu.
Allah bekerja melalui para usahawan dan pekerja di seluruh dunia. Banyak diantara mereka yang sebelumnya merasa gelisah sebab mereka mendapati posisi dan status tidak memberikan mereka damai sejahtera dan kepuasan yang mereka cari. Ada pula para usahawan yang mendapati bahwa Allah telah memberikan kepada mereka kemakmuran agar mereka dapat menginvestasikannya bagi Kerajaan Allah. Akhirnya mereka terlibat dalam pekerjaan Allah melalui kegiatan mereka sehari-hari. Ada pula yang menginvestasikan hartanya dalam sekolah Alkitab dan seminari yang melatih para misisonaris. Ada yang mendukung pelayanan bagi panti asuhan dan orang-orang yang kelaparan.
Di dalam Kitab Matius 6:33 dikatakan, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Mellaui ayat ini Yesus mengharapkan agar semua muridNya menempatkan kerajaan Allah sebagai prioritas dan Dia berjanji akan memenuhi kebutuhan lainya. Jadi utamakanlah Tuhan di atas segala kebutuhan hidup kita dan tetaplah menjadi berkat di manapun kita berada sehingga Nama Tuhan Yesus dipermuliakan