Terjadinya peristiwa Pentakosta di dalam Kisah Para Rasul 2:1-40 adalah satu hal penting yaitu lahirnya sebuah persekutuan orang-orang percaya / Gereja. Peristiwa dimana Roh Kudus turun diatas diri murid-murid sehingga mereka memiliki kuasa untuk memberitakan Injil . Di dalam ayat 14, Petrus yang telah dipenuhi Roh Kudus mulai dengan berani berdiri memberitakan Injil, dia memberitakan tentang Yesus yang mati di salib untuk menyelamatkan manusia dan dibangkitkan mengalahkan kuasa maut. Dan barangsiapa percaya kepadaNya akan diselamatkan (ayat 21-24). Dan hasilnya ayat 33-40, jelaslah bahwa akhirnya 3000 orang menjadi percaya kepada Yesus. Petrus dengan penuh keberanian memberitakan Inil tentang dosa dan pertobatan. Ini elemen yang sangat penting dalam memberitakan Injil. Tanpa kesadaran akan dosa orang tidak akan merasa membutuhkan Yesus sebagai Penebus dosa/Juruselamat. Mereka berpikir bahwa seseorang bisa masuk Surga dengan cara berbuat baik saja. Sebaliknya orang yang sadar bahwa dirinya penuh dengan dosa tau bahwa tidak mungkin dapat menyelamatklan dirinya sendiri dengan perbuatan baik, maka ia akan datang kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Juruselamat. Sebab satu-satunya jalan mendapatkan keselamatan hanya melalui Yesus Kristus saja (Yohanes 14:6).
Penggenapan janji Tuhan Yesus Kristus tentang turunnya Roh Kudus yang diberikan kepada para murid adalah untuk menolong dan memperlengkapi mereka menjadi saksi Tuhan Yesus sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Petrus adalah orang biasa, dengan latar belakang seorang nelayan, tidak berpendidikan tinggi, seorang yang pernah menyangkal Yesus 3X, manusia yang penuh kelemahan. Namun ketika Petrus dipenuhi Roh Kudus, Allah memakainya dengan luar biasa menjadi saksiNya. Bagaimana dengan kita? Siapa kita? Orang yang penuh kelemahan dan keterbatasan. Mungkinkah kita bisa dipakai menjadi saksiNya? Kitab I Petrus 2:9, menyingkapkan suatu kebenaran yang bisa membuat kita tercengang. Kepada orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, Petrus mengatakan, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib”. Ini berarti Allah bisa memakai semua orang percaya untuk menjadi saksiNya. Bahkan di dalam kitab 1 Korintus 1:27 -29 dikatakan, “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah”. Pandangan Alkitab ini sungguh merupakan pandangan yang “menembus batas” pandangan manusia. Ini berarti bahwa standard dan nilai Allah itu berbeda dengan yang diterima oleh dunia. Allah mau memakai siapa saja orang percaya yang mau dipakai menjadi saksiNya. Tanpa melihat latar belakang kita siapa. Apakah kita orang kaya atau miskin, orang berpendidikan tinggi atau tidak, dari suku apapun. Ketika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, Roh Kudus akan menolong dan memperlengkapi kita untuk menjadi saksiNya di tengah-tengah dunia.