Dalam pelayanan pemuridan, pelipat gandaan menjadi kunci keberhasilan regenerasi. Setiap orang yang bertumbuh pasti dapat memberikan pengaruh atas hidup orang lain. Artinya setiap kita bisa memuridkan orang lain dalam konteks kita masing-masing. Pada umumnya seorang murid yang mencari guru. Hal sebaliknya dilakukan oleh Tuhan Yesus. Bukan murid yang mencari Tuhan Yesus, melainkan Tuhan Yesus yang mencari murid. Dalam melaksanakan misi-Nya di dunia, Tuhan Yesus tidak mengerjakannya sendirian, tetapi Ia mencari dan memanggil para murid untuk mengikut Dia dan mengambil bagian dalam Kerajaan Allah di dunia ini.
Dalam kitab Matius 4:18-22, ketika menyusuri danau Galilea, Yesus berjumpa Simon Petrus dan Andreas yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai nelayan. Yesus memanggil mereka itu menjadi penjala manusia. Kemudian keduanya meninggalkan pekerjaannya dan menjadi murid Yesus. Hal serupa juga dialami oleh Yakobus dan Yohanes yang sedang sibuk dengan jala mereka, lalu Yesus memanggil mereka menjadi murid-Nya
Semasa pelayanan di dunia, Tuhan Yesus berjumpa dan mengajar banyak orang. Namun jelas sekali Dia hanya memilih beberapa orang saja yang dengan sengaja diminta-Nya untuk menjadi murid-murid dekat-Nya. Dan orang-orang inilah yang kemudian meneruskan pelayanan-Nya, yang mengguncang dunia dan memungkinkan berita Injil sampai kepada kita. Sejak mengikut Yesus, mereka memiliki misi Allah, yaitu penjala ikan menjadi penjala manusia (murid). Sebagai penjala manusia, mereka akan pergi mencari orang-orang yang terhilang, kemudian memuridkannya.
Untuk menjadi penjala manusia, mereka harus merespon dalam ketaatan dengan cara meninggalkan kehidupan lama untuk memasuki kelas pemuridan bersama Yesus. Jadi sebelum mereka mencari dan melatih murid, mereka harus lebih dahulu dimuridkan oleh Tuhan Yesus sendiri, melalui perkataan, sikap dan perbuatan-Nya. Dengan hidup bersama-sama Yesus, mereka mengenal dan meneladani kehidupan-Nya. Disadari atau tidak, karakter mereka semakin hari diubahkan seperti Yesus. Dengan demikian selanjutnya mereka mampu memuridkan orang lain.
Apakah kita memiliki kerinduan untuk mencari dan melatih memuridkan orang lain? Marilah kita mengevaluasi diri, seberapa dalam kita mengenal-Nya? Hidup yang berbuah ditandai dengan hidup yang menghasilkan sesuatu bagi Kerajaan Allah. Salah satu buah rohani orang percaya adalah menghasilkan karakter Kristus di dalam diri kita dan juga orang lain.