Bacaan Alkitab Satu Minggu
Imamat (4:27) - (10:20) ; Markus (2:23) - (5:20) ; Mazmur (37:1) - (38:19) ; Amsal (12:21) (13:3)
Bacaan Alkitab
Imamat 10:8-11
Ayat Hafalan
Imamat 10:10 “Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara
yang najis dengan yang tidak najis.”
Pendahuluan
Ribuan keluarga dekat Kota Tijuana, Meksiko, tinggal di atas tumpukan tong sampah. Mereka sangat
merindukan suatu hari di mana mereka dapat meninggalkan tumpukan sampah itu dan tinggal di rumah
dekat Kota Tijuana. Sebagian keluarga bahkan memimpikan untuk pindah menyeberangi perbatasan ke
Negara bagian California. Tidak ada orang yang ingin tinggal di sekitar tong pembuangan sampah.
Kebanyakan dari kita tinggal di rumah yang layak, dengan lingkungan tetangga yang baik. Kita mungkin
tidak tinggal di sekitar tumpukan sampah, tetapi kita diperhadapkan dengan banyak sekali mental
“sampah” yang mengotori hati dan pikiran kita. Kadang kala sampah-sampah ini membawa kita pada
pemikiran dan tindakan berdosa.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Harun menaati prinsip-prinsip Firman Tuhan, bukan hanya sekadar mematuhi perintah yang tertulis.
Seandainya ia mematuhi saja apa yang tertulis, ia akan kedapatan tidak jujur di hadapan Tuhan. Tuhan
akan mengetahui bahwa hatinya tidak ada di dalam apa yang ia perbuat. Ini adalah hal penting yang harus
diingat karena perintah Allah dalam Imamat 10:10 “Ajarkanlah…perbedaan antara apa yang kudus dan
yang tidak kudus.”
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Kita tidak dapat membayangkan hidup dalam “tempat pembuangan sampah”. Kita tentu tidak akan
memilih untuk membuat rumah tangga kita di “tumpukan sampah”. Jadi mengapa kita harus membiarkan
bentuk “sampah” yang lain masuk ke dalam hati dan pikiran kita?. Ada banyak “sampah” yang dapat
memenuhi pikiran dan hati kita. Tetapi kita dapat menyingkirkannya. Kita dapat memutuskan untuk tidak
melihat atau mendengar “sampah” dari sekitar kita. Sebaliknya, kita dapat memilih untuk mengikuti
nasihat Paulus dalam Filipi 4:8. Kita dapat memilih untuk memikirkan dan melakukan kegiatan yang baik,
benar, terpuji dan tulus. Kita harus menyingkirkan “sampah” agar tidak menumpuk di hati dan pikiran
kita. Sehingga pada akhirnya hidup kita bersih dan menjadi berkat untuk sekitar kita.
Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang menjadi penyebab Anda lebih memutuskan untuk melihat atau mendengar “sampah”
dibandingkan memikirkan dan melakukan yang baik, benar, terpuji dan tulus?.
2. Apakah Anda saat ini mau untuk mengisi hati dan pikiran Anda dengan baik, benar, terpuji dan tulus?
Doa
Bapa, murnikan hati dan pikiranku. Angkatlah semua sampah yang tertumpuk dalam pikiranku. Tolong
aku agar berhati-hati memilih apa yang boleh masuk ke dalam hati dan pikiranku.