Hanya Roh Kudus yang bisa menciptakan persekutuan yang sesungguhnya diantara orang-orang percaya. Namun DIA mengembangkannya dengan pilihan dan komitmen yang kita buat. Paulus menunjukkan tanggungjawab ganda ini ketika ia berkata, “ Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:3). Dibutuhkan kuasa Allah maupun usaha kita untuk menghasilkan komunitas Kristen yang penuh kasih.
Kita bersyukur di dalam Kitab Perjanjian Baru dipenuhi dengan petunjuk tentang bagaimana menjalani kehidupan bersama-sama sehingga menghasilkan komunitas Kristen yang sehat. Paulus menulis, “…sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” ( I Timotius 3:14-15). Kita ada sebagai komunitas Kristen adalah saat kita telah menerima Keselamatan dari Kristus. Dan kita harus terus menjaga agar di dalam komunitas ini kita memiliki persekutuan yang erat satu dengan yang lainnya. Saling mengasihi dan menguatkan satu dengan yang lainnya.
Firman Tuhan di dalam Filipi 2:1-3 berkata, “Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri”. Ini merupakan kunci bagaimana kita bisa mengembangkan komunitas yang sehat sehingga melalui komunitas kita menjadi berkat bagi orang lain dan membawa kemuliaan bagi Nama Tuhan. Seperti halnya komunitas orang Yahudi yang ada di kota Berea memiliki gaya hidup yang sesuai Firman Tuhan yang mereka pelajari, sehingga komunitas ini menjadi berkat bagi orang lain dan membawa jiwa-jiwa baru datang kepada Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 17:11). Bukankah komunitas seperti ini yang Tuhan kehendaki. Komunitas yang berdampak positif baik bagi komunitas itu sendiri maupun bagi orang-orang lain yang belum percaya.
Bagaimana dengan komunitas kita di Gereja, ataupun di kelompok-kelompok kecil, seperti HF, Sekolah Minggu, komisi Pria/wanita dll? Sudahkah komunitas kita menjadi komunitas yang sehat dan menjadi berkat bagi komunitas yang lain? Mari kita bekerjasama dengan Roh kudus untuk menghasilkan komunitas seperti yang Tuhan kehendaki. Dibutuhkan kuasa Allah maupun usaha kita untuk menghasilkan komunitas Kristen yang penuh kasih dan menjadi berkat.