Bacaan Alkitab Satu Minggu
1 Raja (22:29) - 2 Raja (5:27) ; Kisah Para Rasul (13:38)-(16:5) ; Mzmur (139:1)-(142:4) ; Amsal (29:15-27)
Bacaan Alkitab
2 Raja-Raja 4:1-7, Kisah Para Rasul 15:1-21
Pendahuluan
Dalam pembacaan kita hari ini perjalanan Elisa bertemu dengan dua orang perempuan yang berbeda. Yang satu adalah seorang janda nabi yang sedang terlilit hutang dan anaknya akan dijadikan budak. Dan satu lagi seorang perempuan sunem yang tidak mempunyai anak dan suaminya sudah tua. Sebenarnya bukanlah sebuah kewajiban bagi seorang laki-laki bertemu dengan perempuan pada waktu itu. Namun kita dapat melihat apa yang dilakukan oleh Nabi Elisa. Dia meluangkan waktu khusus bagi perempuan-perempuan tersebut.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
II Raj 4:2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apaapa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak." II Raj 4:14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Waktu, pada zaman milenial menjadi sesuatu yang langkah, sulit untuk didapatkan dan sulit untuk diberikan. Kesibukan yang menjadi alasan semua itu terjadi. Mari kita berpikir sejenak apa yang akan terjadi jika kita kesulitan membagi waktu. Aktivitas kita baik dalam pekerjaan maupun pelayanan seringkali menyita banyak waktu kita sehingga yang lain tidak mendapat bagian dari waktu yang kita miliki. Satu teladan yang baik diberikan oleh Elisa bagi kita. Meluangkan waktu itu sangat penting. Elisa, dengan meluangkan waktunya bagi janda nabi, maka perempuan itu dilepaskan dari lilitan hutang dan anaknya tidak jadi dijadikan budak. Waktunya Elisa yang diluangkan bagi perempuan Sunem telah menjadikan perempuan itu seorang ibu. Untuk menjaga keseimbangan dalam hidup kita sangat perlu kita meluangkan waktu khusus bagi orang-orang disekitar kita. Hubungan kita dengan keluarga, komunitas, sahabat, teman akan terjaga dengan baik. Dan jangan pernah melupakan untuk meluangkan waktu bagi Tuhan. Banyak meluangkan waktu bagi sesama sedikit bagi Tuhan akan menjadikan hidup kita menjadi timpang. Dalam pembacaan di Perjanjian Baru dikatakan bahwa Pondok Daud itu akan dipulihkan. Pondok Daud secara pribadi tidak akan pernah dipulihkan jika kita tidak meluangkan waktu kita bagi Tuhan. Untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan baik dengan sesama maupun dengan Tuhan sangat diperlukan untuk meluangkan waktu khusus.
Doa
Tuhan, tolonglah aku agar bisa memiliki waktu yang khusus dan tepat untuk sesama dan Tuhan.