Memasuki bulan April kita sama-sama akan belajar materi HF dengan buku baru yang berjudul “Like Jesus”. Kehendak Allah bagi kehidupan kita orang-orang percaya adalah kehidupan yang menjadi seperti Yesus. Tahukah kita bahwa sejak semula, rencana Allah adalah menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Kita tidak akan pernah menjadi Yesus. Namun menjadi seperti Yesus berarti Allah ingin kita menjadi bersifat seperti Yesus, yakni mengambil nilai-nilai, sikap dan karakter-Nya. Maksudnya adalah bahwa Allah ingin agar kita bertumbuh secara rohani menjadi seperti dengan Yesus. Apakah bisa? Dan apakah mungin kita bisa menjadi seperti Yesus?
Menjadi seperti Yesus tidak berarti kehilangan kepribadian kita atau kita menjadi seperti sebuah robot yang tidak berakal budi. Menjadi seperti Yesus berarti mengubah karakter kita, bukan kepribadian kita. Allah ingin kita mengembangkan karakter yang digambarkan sebagai buah Roh seperti yang terdapat dalam Galatia 5:22-23. Allah memberi kita waktu di bumi ini untuk membangun dan menguatkan karakter kita bagi kehidupan di Surga. Dengan kemampuan dan kekuatan kita sediri sudah pasti kita tidak akan mampu menjadi seperti Yesus. Namun pekerjaan Roh Kuduslah yang menghasilkan karakter seperti Yesus di dalam diri kita. Roh Kuduslah yang memiliki kuasa untuk membuat perubahan-perubahan yang Allah ingin buat dalam hidup kita. Oleh sebab itu diperlukan usaha kerjasama antara kita dan Roh Kudus. Roh Kudus bekerja bersama kita, bukan hanya di dalam kita. Begitu kita memutuskan untuk bersungguh-sungguh menjadi seperti Kristus, kita harus mulai melepaskan beberapa kebiasaan lama yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Dan mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan Firman Tuhan. Roh Kudus pasti menolong kita.
Untuk mengembangkan kehidupan seperti Yesus dibutuhkan proses waktu sepanjang hidup kita. Jadi tidak terjadi secara otomatis. Dibutuhkan komitmen yang kuat, kita harus mau bertumbuh, memutuskan untuk bertumbuh serta terus-menerus bertumbuh. Dan ini akan selesai ketika kita sampai di Surga atau ketika Yesus datang kembali. Alkitab mengatakan bahwa bila kita akhirnya dapat melihat Yesus dengan sempurna, maka kita akan menjadi seperti Dia secara sempurna (I Yohanes 3:2). Yesus mati di kayu salib bukan supaya kita hanya menjalani kehidupan yang tenang dan enak saja. Dia memiliki tujuan yang jauh lebih dalam dari itu semua. Dia ingin membuat kita serupa dengan Diri-Nya sendiri sebelum Dia membawa kita ke Surga.