Kuasa Tuhan Dalam Kelemahan

  • 25 Nov 2018
  • Like Jesus

Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi atau intelektual.  Karena itulah tidak seharusnya  seseorang bermegah atas dirinya sendiri atau sombong.  Dan sebaliknya, bila kita memiliki banyak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi  takut, pesimis dan mengasihani diri sendiri. Karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan.

Mungkin saat ini ada diantara kita yang memiliki kelemahan karena ekonomi,  keterbatasan secara pendidikan,  keterbatasan secara fisik (cacat atau sakit penyakit), atau juga keterbatasan emosional (trauma, sakit hati, kepahitan, luka-luka batin) dan lainnya. Dari kesemuanya itu yang harus kita perhatikan  yaitu kelemahan bukanlah  masalah utama. Namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika kita menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita. Betapa seringnya kita hanya terfokus memandang keterbatasaan dan kekurangan kita. Kita mengeluh atas kekurangan kita, atas apa yang tidak kita punyai, dan mengabaikan kelebihan kita dan melupakan apa yang kita punyai. Kita sibuk memandang segala keterbatasan kita. Padahal, kelemahan, keterbatasan, ketidakmampuan kita bisa dipergunakan Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya.

Allah memiliki pandangan yang berbeda dengan kelemahan kita. Dia ingin memakai kelemahan-kelemahan kita dan bukan hanya kekuatan kita . Banyak kisah dalam Alkitab tentang orang-orang biasa yang memiliki banyak kelemahan, namun hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Adakalanya Tuhan mengijinkan  kelemahan terjadi dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati  dan juga untuk menunjukkan kuasa-Nya kepada kita.  Mari kita belajar dari Paulus bagaimana menghadapi kelemahananya. Paulus berkata, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku” (2 Korintus 12:9). Dan kemudian Paulus melanjutkan dalam ayatnya yang ke 10, ia berkata, “Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat”.  Tuhan mampu memenuhi kita dengan kekuatan yang berasal dari pada-Nya sehingga dengan segala keterbatasan kita, kita  dapat dipakai-Nya  untuk hal-hal yang baik dan luar biasa.

Kemurahan Tuhan dalam hidup kita, selalu cukup bagi kita untuk menjalankan kehidupan sehari-hari, melayani-Nya dan memikul apapun kelemahan yang ada pada kita. Selama kita mendekatkan diri  kepada Yesus Kristus, maka Ia akan mengaruniakan kepada kita kekuatan dan penghiburan surgawi. Oleh sebab itu kita harus bangga dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, karena dengan demikian kuasa Kristus ada bersama kita dan diam dalam diri kita sementara kita menjalani hidup ini menuju kekekalan.  Tuhan mampu memberkati kita secara luar biasa lewat apapun yang ada pada kita hari ini. Dan Dia sanggup memakai kita  untuk menyatakan kuasa-Nya atas hidup kita. Tetaplah  semangat dan sukacita menjalani hidup kita  bersama-Nya. Tuhan Yesus memberkati.