Yesus sesungguhnya adalah Anak Allah yang abadi yang kedatangan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama (Yesaya 7:14). Dan sungguh nubuat itu digenapi. Lebih dari 2000 tahun yang lalu, Allah Bapa di Surga mengutus Putra Tunggal-Nya Yesus Kristus turun ke dunia, lahir di tempat yang paling hina. Bukan itu saja, Yesus menderita dan mati di kayu salib karena kasih-Nya akan dunia ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Dalam bahasa Yunani kata “KASIH ALLAH” yang dipakai dalam Yohanes 3:16 ini disebut sebagai kasih “Agape” , yaitu kasih Allah yang tidak bisa berubah tetapi kekal adanya. Dan luasnya kasih Allah ditekankan dengan menyebutkan bahwa obyeknya adalah (seluruh) dunia. Kata “DUNIA” yang dimaksud dalam ayat ini menunjuk kepada semua manusia. Kata “PERCAYA”, dari kata Yunani “Pisteuo” yang mengandung tiga unsur utama yaitu pertama, keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan satu-satunya Juruselamat umat manusia yang terhilang. Kedua, persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus. Ketiga, kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia menuntun kita hingga keselamatan kekal. Dan kata “BINASA”, bukan berarti kematian jasmani, tetapi menunjuk kepada hukuman kekal yang begitu mengerikan (Matius 10:28). Sedangkan “HIDUP KEKAL”, adalah Surga.
Alkitab telah mengajarkan dengan jelas bahwa Allah menyediakan keselamatan melalui Pribadi dan karya Putra tunggal-Nya. Sang Putra telah diutus untuk menjadi manusia, mati ganti kita dengan tujuan untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Keselamatan memang disediakan bagi semua orang, namun secara khusus bagi orang-orang yang mau percaya dan hidup taat kepada-Nya. Allah menawarkan keselamatan itu kepada semua orang, yang diminta dari setiap orang hanyalah kesediaan untuk menerima apa yang telah dipersiapkan Allah melalui Yesus Kristus. Bila seseorang menerima tawaran hidup itu, orang itu akan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Roh Kudus kemudian melanjutkan karya yang dimulai dalam pembaharuan serta menyempurnakan kekudusan di dalam diri orang percaya.
Marilah kita belajar merenungkan kembali betapa besarnya kasih Allah kepada kita. Mari kita bersyukur untuk keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita melaui Tuhan kita Yesus Kristus. Di dalam DIA kita mendapatkan kepastian jaminan keselamatan kekal yaitu Surga. Dan saat ini Tuhan tidak mau kita tinggal diam atau egois. Tuhan mau kita mulai belajar memikirkan orang-orang di sekeliling kita yang belum bertobat. Kita harus mulai bergerak untuk membagikan berita keselamatan ini kepada semua orang agar semakin hari semakin banyak jiwa datang kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan.