Segala sesuatu ditujukan untuk kemuliaan Tuhan, itulah yang dinyatakan dalam Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”. Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Itu artinya bahwa Tuhanlah sumber dan juga alasan segala sesuatu ada dalam kehidupan ini. Lalu akhirnya, segala sesuatu bagi Dia. Dia adalah tujuan akhirnya, karena segala sesuatu kembali kepada-Nya dan untuk memuliakan Dia selamanya. Hal ini sangat penting untuk kita mengerti, karena jika tidak maka hidup kita akan keluar dari kehendak Allah. Saat kita salah memahami, maka tujuan hidup kita bukanlah memuliakan Tuhan, namun memuliakan diri sendiri. Ingatlah bahwa manusia dirancang untuk hidup menggenapi tujuan Ilahi, yaitu memuliakan Dia.
Tuhan menciptakan kita manusia bukan supaya kita hidup dan berbuat sekehendak hati kita sendiri. Tuhan menciptakan kita supaya kita tahu bahwa kita harus memuliakan Tuhan Sang Pencipta. Inilah tujuan kita diciptakan dan ditebus oleh-Nya. Firman Tuhan di dalam Yesaya 43:7, mengatakan, “semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan”. Jadi kemuliaan Tuhan adalah tujuan keselamatan kita. Setelah kita diselamatkan di dalam Yesus Tuhan, kita diminta untuk melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan, bahkan untuk hal yang paling sederhana yaitu saat kita makan dan minum. Seperti yang dikatakan di dalam I Korintus 10:31, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Ini berarti melalui hidup kita, melalui apapun yang kita katakan dan tindakan kita, Tuhan makin dimuliakan dan semakin banyak orang yang menjadi percaya kepadaNya dan menjadikanNya Tuhan dan Juruselamat serta pusat segala sesuatu.
Ketika pikiran dan hati kita dipenuhi dengan kerinduan supaya Tuhan dimuliakan, maka kita akan dapat sungguh-sungguh mengerjakan apapun dalam hidup kita, termasuk pelayanan kita sebagai gaya hidup. Namun jika motivasi kita bukanlah untuk kemuliaan Tuhan, maka semua kegiatan dan pelayanan yang kita lakukan hanyalah merupakan sekedar aktifitas agamawi saja dan semuanya menjadi sia-sia saja.
Apakah hidup kita dan apa yang kita lakukan sudah seperti yang Tuhan mau? Kita diciptakan oleh-Nya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan melalui segenap aspek hidup kita. Dialah tujuan hidup kita, untuk Dialah kita ada dan hidup. Dan ketika kita hidup untuk memuliakan Tuhan, Dia meresponnya dengan memberikan kita sukacita yang berlimpah.