Kembali Kepada Allah

  • 04 Mar 2018
  • Like Jesus

Persekutuan yang intim dengan Tuhan adalah hal yang sangat dinginkan Tuhan  terjalin diantara kita denganNya. Dan persekutuan ini tidak dapat terus berjalan dengan begitu saja. Persekutuan ini harus dijaga dan dipertahankan, karena sewaktu-waktu persekutuan ini bisa terancam rusak oleh berbagai macam hal duniawi. Dan iblis akan selalu berusaha mengalihkan dan membelokkan hati dan pikiran kita agar tidak bersekutu denganNya. Sehingga jika kita membiarkannya ini terjadi berlarut-larut maka semakin hari persekutuan intin kita dengan Tuhan menjadi rusak. Ada saat dimana orang Kristen mengalami kehilangan persekutuan intim dengan Tuhan. Bahkan mereka yang sangat tekun sekalipun dapat mengalami kasih mereka kepada Tuhan menjadi dingin jika tidak berhati-hati. Proses menjauh dari Allah seringkali terjadi perlahan sehingga yang bersangkutan tidak menyadarinya hingga pada akhirnya sudah mencapai tingkat yang parah.

Ada beberapa keadaan yang akan dialami seseorang yang hidupnya mulai menjauh dari persekutuan dengan Tuhan. Antara lain: Pertama,  Tidak peka lagi mendengar suara Allah, seperti yang dikatakan Firman Tuhan di dalam Ulangan 30:17, “Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya”. Kedua,  Kehilangan sukacita. Firman Tuhan berkata, “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh (Yohanes 15:10-11).

Ketiga, Tidak berbuah. Orang percaya bisa menghasilkan buah pertobatan hanya jika dia tetap menjaga persekutuan intinmnya dengan Tuhan. Sebab Yesus berkata, “di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5). Jika kita menjaga persekutuan intim kita denganNya maka dari dalam hidup kita akan menghasilkan buah-buah yang semakin hari semakin banyak,  baik itu buah pertobatan yaitu perubahan karakter yang semakin seperti Yesus (Galatia 5:22-23), dan juga buah jiwa-jiwa terhilang yang akan kita bawa datang kepadaNya.  Firman Tuhan berkata, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.  Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:4-5). Dan yang keempat, Tidak lagi mengalami kemenangan dalam hidup. Kemenangan hanya di dapat saat kita menjaga dengan baik persekutuan intim kita denganNya. Sebab di situlah letak kekuatan hidup kita untuk menghadapi segala beban, persoalan dan tantangan kehidupan. Tanpa kekuatan Tuhan kita tidak akan pernah mengalami kemenangan dalam hidup. Dikatakan dalam kitab Ulangan 28:25, “ TUHAN akan membiarkan engkau terpukul kalah oleh musuhmu. Bersatu jalan engkau akan keluar menyerang mereka, tetapi bertujuh jalan engkau akan lari dari depan mereka, sehingga engkau menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi”.  Namun sebaliknya jika kita tetap ada dalam persekutuan yang intim denganNya , maka kekuatanNya akan memampukan kita memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam hidup ini.