Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!". Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah mereka mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu mereka menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (Kisah Para Rasul 16:4-12).
Paulus dan Silas belajar peka mendengar suara Tuhan. Mereka meresponinya dengan tidak menunda-nunda mentaati apa yang Roh perintahkan kepada mereka untuk mereka lakukan. Dan mari kita lihat hasil hasil dari respon mereka.
Lihatlah bagaimana di kota Filipi yang merupakan kota pertama di bagian Makedonia, Paulus dan Silas mengalami pelayanan yang berdampak. Ketika mereka memberitakan Injil di tempat sembahyang Yahudi, Seorang perempuan yang bernama Lidya penjual kain ungu, membuka hatinya dan menjadi percaya dan dia serta seisi rumahnya diselamatkan dan dibaptis. Mereka Juga bertemu dengan seorang yang mempunyai roh tenung dan melepaskannya dari roh tenung itu. Memang ada tantangan dalam melayani Tuhan, bahkan Paulus dan Silas dimasukkan dalam penjara karena pemberitaan Injil, namun di dalam kesulitan itu mereka tidak menjadi putus asa. Mereka sabar menantikan waktu Tuhan menunjukkan pertolonganNya sambil mereka tetap memberitakan Injil dabn benar Mujizat terjadi. Allah membebaskan mereka dari penjara dengan caraNya yang ajaib dan kepala penjara yang yang menyaksikan itu serta mendengar Firman yang disampaikan Paulus dan Silas akhirnya ia dan seisi rumahnya menjadi percaya kepada Allah (Kisah Para Rasul 16: 13-40).
Kita belajar dari kisah ini bagaimana saat mereka merespon dengan baik panggilan itu dan tidak menunda-nunda waktu, maka mereka mengalami pelayanan yg luar biasa , dimana tanda dan mujizat menyertai. Memang tidak mudah, ada saja tantangan dan kesukaran yang mereka hadapi, namun kuasa Tuhan memampukan dan menguatkan mereka. Dan justru dalam tantangan dan kesukaran itu mereka mengalami kuasa Tuhan dinyatakan, mujizat demi mujizat terjadi. Dan bukan hanya itu saja, dampak pelayanan mereka adalah banyak jiwa-jiwa yang bertobat dan menjadi percaya dan diselamatkan. Marilah kita belajar peka dengan waktu Tuhan. Jangan suka menunda-nunda waktu saat Tuhan meminta kita melakukan sesuatu. Dan tetaplah bertekun dan sabar dalam menantikan waktuNya. Pasti ada hasilnya. MujizatNya pasti dinyatakan. Amien.