Di dalam kitab Kisah Para Rasul 10:1-48 perikop ini bercerita tentang Petrus dan Kornelius. Di ayat-ayat sebelumnya dikisahkan bagaimana pelayanan Petrus di Yope yang disertai dengan tanda-tanda dan mujizat, dan tersiarlah peristiwa yang terjadi dalam pelayanan Petrus di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Kemudian daripada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit. Sementara itu di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, ia adalah seorang yang saleh. Ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Suatu hari kira-kira jam 3 petang ia mendapatkan penglihatan seorang malaikat memintanya untuk menemui Petrus di rumah Simon di Yope. Kemudian disuruhnyalah 2 hambanya untuk menemui Petrus lalu membawanya ke Kaisarea. Saat Petrus tiba, Kornelius menyambutnya sambil tersungkur didepan kakinya dan menyembah Petrus.
Selain kekeliruan focus seperti yang kita pelajari dalam materi HF minggu lalu, dalam pelayanan seringkali kita juga mengalami kekeliruan sikap. Saat Tuhan memakai kita dalam pelayanan dan menyertai dengan tanda dan mujizat, mulai muncul sikap SOMBONG. Belajar dari sikap Petrus bagaimana ketika dalam pelayananya banyak orang yang kagum kepadanya karena pelayananya disertai tanda dan mujizat, namun Petrus bisa menjaga sikap hati. Dia tidak sombong. Lihat apa yang dikatakan Petrus saat Kornelius menyambutnya dengan tersungkur di depan kakinya dan menyembah dia, petrus berkata, “Aku hanya manusia saja” (ayat 25-26). Sikap rendah hati/tidak sombong adalah sikap yang benar dalam pelayanan. Petrus menyadari bahwa segala kuasa yang dia miliki datangnya adalah dari Tuhan. Karena itu bukan dia yang layak disanjung dan disembah tapi Tuhan.
Selain itu sikap yang benar dalam pelayanan adalah menghargai kesempatan yang datang untuk melayani semua orang tanpa membeda-bedakan suku dan bangsa . Lihatlah bagaimana Petrus menghargai dan menanggapi dengan baik ketika Kornelius memintakanya untuk datang ke Kaisarea. Padahal kita tahu bahwa ada larangan keras bagi orang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang bukan Yahudi. Petrus tidak menganggap remeh panggilan pelayanan itu. Dan kesempatan ke Kaisarea itu justru dia pergunakan dengan baik untuk memberitakan kabar tentang Yesus dari Nasaret yang mati di salib lalu dibangkitkan pada hari yang ketiga. Dialah yang ditentukan Allah menjadi hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Dan barangsiapa percaya kepadaNya akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya. Dan banyak orang yang menerima kabar itu dan menjadi percaya kepada Yesus Tuhan (ayat 37-48)
Sikap yang benar dalam melayani Tuhan akan menghasilkan pelayanan yang berdampak membawa jiwa-jiwa baru datang dan menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus. Tetapi sebaliknya kekeliruan sikap justru akan menghancurkan diri kita sendiri dan pelayanan kita. Mari tetaplah semangat melayani Tuhan dengan sikap hati yang benar agar nama Tuhan Yesus dipermuliakan.