Kasih dan keadilan Allah dinyatakan melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib untuk menanggung hukuman dosa karena murka Allah. Kenyataan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23) membuat manusia harus dihukum. Namun syukur karena kasih Allah yang besar membuat Dia berinisiatif untuk merancang karya keselamatan melalui penebusan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Penebusan ini menyatakan kasih serta keadilan Allah kepada manusia (Roma 3:25). Tanpa penebusan tidak ada harapan bagi manusia untuk terlepas dari hukuman kekal.
Allah telah menetapkan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Dosa mempunyai konsekwensi kematian kekal. Bagaimana caranya agar kita terbebas dari hukuman dosa? Maka, harus ada harga yang setara dengan nyawa, yaitu kematian sebagai ganti dosa. Manusia tidak mungkin bisa membayar harga sebesar itu dengan amal ibadah atau dengan usaha apapun. Dan Allah memberikan kasih-Nya dengan membayar harganya dengan penebusan melalui darah Yesus Kristus. Allah sendiri yang datang sebagai manusia, Ia menggantikan sendiri hutang dosa manusia dengan nyawa Nya sendiri. Keadilan Allah memang menuntut penghukuman orang berdosa, tetapi keadilan juga bisa menerima pengorbanan seorang pengganti seperti halnya dalam hal kematian Kristus (Yesaya 53:6; Markus 10:45; Roma 5:8; I Petrus 2:24). Kita melihat di sini bahwa sungguh Allah sangat mengasihi umat-Nya sedemikian rupa sehingga Ia rela mengorbankan nyawa-Nya untuk kita semua (Efesus 5:2, 25) dan Ia begitu mengasihi kita sehingga tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (Roma 8:37-39).
Allah benar-benar konsekuen dengan diri-Nya sendiri. Ia tidak dapat melanggar hukumnya sendiri atau mengingkari sifat-Nya sendiri. Allah itu kasih (I Yohanes 4:8) sehingga Ia mau mengampuni orang berdosa seperti kita. Akan tetapi kekudusan-Nya membuat Ia harus menghukum dosa dan menegakkan hokum-Nya yang benar. Kasih dan keadilan Allah dinyatakan dalam diri Yesus Kristus yang menanggung murka Allah di atas kayu salib untuk menebus dunia dari dosa. Ia dengan sempurna memenuhi tuntutan hukum Allah dan dengan sempurna mengungkapkan kasih Allah. Untuk menegakkan keadilan-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya yang sangat besar melalui kematian Yesus di kayu salib. Penebusan Yesus di kayu salib menunjukkan bahwa harga yang telah lunas dibayar oleh Yesus Kristus kepada setiap anak-anak-Nya yang mau datang dan meminta pengampunan kepada-Nya. Dengan cara inilah Allah membuktikan diri-Nya bahwa Ia adalah Allah yang Maha Adil sekaligus Ia Maha Kasih.
Sungguh kasih dan keadilan Allah yang ajaib itu di luar batas pemikiran manusia. Tidak ada sesuatupun dalam diri kita yang membuat kita pantas menerima keselamatan dari Allah, sehingga tidak ada dasar bagi kita untuk bermegah karena semua itu adalah kasih karunia (Efesus 2:8-9). Keyakinan akan kasih Allah merupakan sumber penghiburan bagi kita sebagai orang-orang percaya (Roma 8:35-39). Dan Allah yang adil memberi upah kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan taat kepada hukum-hukum-Nya. Ia akan menjawab ketika kita berseru kepada-Nya.