Jumat Agung

  • 13 Apr 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Sebentar lagi umat Kristen akan memperingati kematian Tuhan Yesus Kristus (Jumat Agung).  Ketika berbicara mengenai kematian Tuhan Yesus tidak lepas dari salib.  Sebab itulah jalan yang ditempuh oleh Yesus untuk menunjukkan kasih-Nya kepada seluruh umat manusia.  Melalui salib itu kita dapat belajar 2 hal:

Pertama, salib mengingatkan bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang pantas dibinasakan oleh Allah.  Semua kita, tidak ada yang terkecuali.  Di hadapan manusia, kita mungkin dilihat sebagai orang yang baik dan hebat, tetapi tidak demikian di hadapan Allah.  Oleh karena itu jangan ada di antara kita yang merasa sombong, merasa diri paling baik dan paling hebat.  Sebab setiap kali kita mengingat salib Tuhan Yesus, kita sadar, kitalah yang mestinya digantung di sana.

 Kedua, ini yang jauh lebih penting bahwa salib mengingatkan kita akan besarnya kasih Allah kepada seluruh umat manusia.  Setiap kali kita mengingat salib itu, kita menyadari bahwa kita orang berdosa dan hanya karena kasih Allah sajalah kita menjadi orang-orang yang dibenarkan oleh-Nya.  Allah mencintai kita apa adanya.  Bukti nyata kasih Allah yang begitu besar kepada kita adalah dengan diberikan-Nya Anak-Nya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk menebus kita dari dosa, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Ini yang Rasul Paulus minta agar kita pahami betul.  Kasih Allah begitu besar dan nyata bagi hidup kita.  Kasih-Nya yang besar telah mengubah seluruh hidup kita.  Di dalam Efesus 3:18, dikatakan bahwa, “… betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus”.  Sungguh kita adalah orang yang beruntung dan berbahagia sebab kita telah mengenal, mengalami dan merasakan kasih Kristus yang besar itu menguasai hati, pikiran dan perasaaan kita.

Mari menjelang peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus kita mengevaluasi diri kita masing-masing.  Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan yang telah mengorbankan nyawa-Nya bagi kita?  Dan apa yang telah kita lakukan untuk membalas kasih-Nya?  Kita dapat membalasnya melalui kehidupan kita yang menyenangkan hati-Nya yaitu hidup taat akan Firman-Nya setiap hari, menjaga hubungan intim dengan-Nya dan bersemangat melayani Dia.  Dengan demikian semakin hari akan semakin nyata buah Roh yang dihasilkan melalui hidup kita.  Dan Nama Tuhan dipermuliakan melalui kita.  Puji Tuhan.