Sungguh luar biasa ketika Tuhan menepati janji-Nya untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya di atas murid-murid-Nya. Peristiwa pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta merupakan sebuah peristiwa yang sangat mengherankan. Tidak hanya dalam fenomena yang terjadi dalam peristiwa tersebut, melainkan juga akibat dan pengaruhnya kemudian bagi kehidupan para murid dan semua orang percaya. Tercurahnya Roh Kudus saat itu didahului dengan suara gemuruh seperti tiupan angin kencang, serta turunnya lidah-lidah api yang bertebaran dan hinggap pada para murid. Kemudian para murid yang adalah orang Galilea, mulai berkata-kata dengan bahasa yang bukan bahasa mereka sendiri, tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Dalam hal ini ajaibnya, orang-orang asing yang ada di sekitar, dengan tercengang-cengang dan termangu-mangu mendengar perkataan-perkataan para murid itu dalam bahasa mereka masing-masing (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Ketika para orang asing bertanya-tanya apa arti semua peristiwa yang mengherankan itu, Rasul Petrus bersama-sama kesebelas rasul lainnya, yang sebelumnya kurang berani bersaksi tentang Yesus di depan muka umum, kemudian bangkit berdiri, dan memberikan kesaksian yang sangat meyakinkan tentang Yesus dan kebangkitan-Nya (Kisah Para Rasul 2:14-40). Akibat kesaksian Rasul Petrus tersebut 3000 orang memberi diri mereka dibaptis (Kisah Para Rasul 2:41). Pencurahan Roh Kudus telah melahirkan tekad, keberanian dan kemampuan baru yang mengagumkan. Pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta itu sering disebut sebagai “Hari Lahir Gereja”.
Pada hari-hari ini Roh Kudus juga sedang dicurahkan bagi orang-orang percaya. Rasul Petrus mengutip nubuatan dari Nabi Yoel yang mengatakan, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu” (Yoel 2:28-29). Ini berarti janji pencurahan Roh Kudus bukan saja bagi mereka yang ada pada hari Pentakosta, tetapi bagi semua orang yang percaya kepada Kristus sepanjang zaman ini.
Melalui hari Pentakosta ini, Tuhan mengingatkan agar Kekristenan kita bukan ala kadarnya, tetapi memiliki makna dalam, yaitu agar bersama orang-orang percaya di seluruh dunia kita menjadi Gereja yang hidup karena kita mengenal Pribadi-Nya, sehingga kita mampu tampil beda oleh karena kendali Roh Kudus dan menjadi terang di tengah dunia gelap yang perlu melihat Terang Kristus untuk juga menerima keselamatan dari-Nya. SELAMAT HARI PENTAKOSTA.