Doa mengajarkan kita untuk bergantung kepada Allahsebab Dia Allah yang berkuasa atas segalanya. Matius 6:13,”Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Dalam doa kita mengesampingkan pemikiran kita dan fokus kepada Allah. Penekanan ada pada diri-Nya. ”Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” Dan memang inilah yang menjadi tujuan kalimat terakhir dalam doa-doa kita. Kata-kata ini memuliakan karakter Allah.
Bukankah Dia Allah yang layak mendengarkan kita menyerukan kekuasaan-Nya? Bukankah penting bagi kita untuk mempercayakan penuh hidup kita kepada-Nya, “Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya!” Allah tidak hanya layak mendengar puji-pujian kita, tetapi kita perlu memberikan puji-pujian kepada-Nya.
Kekuatan dan kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak dapat diandalkan. Oleh sebab itu dalam doa kita harus fokus saja kepada Allah kita yang tidak terbatas dan layak untuk diandalkan. Oleh karena itu tidak perlu kita mempercayakan hidup kita kepada manusia, tetapi percayakanlah hidup kita sepenuhnya hanya kepada Allah yang mempunyai kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Dalam doa nantikanlah Tuhan. Seperti Alkitab berkata, “Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:31). Lalu bagaimana cara menantikan Tuhan? Berdoa dan hidup dalam ketaatan akan Firman Tuhan. Bagaimana dengan kita? Ketika kita menghadapi masalah atau kesulitan hidup, bagaimana cara kita mengatasinya? Apakah kita fokus pada diri sendiri, pada masalah atau sebaliknya fokus dan bersandar sepenuhnya kepada kuasa Allah? Tetapi Allah mau kita fokus pada diri-Nya karena Dia Allah yang kekal, tidak berubah, dan Dia adalah sumber kekuatan yang tidak terbatas dan Dia akan memberi kekuatan kepada orang yang fokus dan berserah penuh kepada-Nya.
Tawaran dunia begitu banyak untuk memakai kekuatan dan kuasanya untuk menyelesaikan setiap persoalan dan masalah yang kita hadapi. Tetapi sebagai Gereja Tuhan harus tetap fokus dan berserah penuh kepada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan pasti menggenapi rencana-Nya seperti yang tertulis dalam 2 Petrus 3:9, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat”.
Kuasa doa akan membuat kita menjadi kuat dalam Tuhan, supaya kita menjadi orang-orang yang siap dipakai menjadi alat Tuhan untuk memenangkan jiwa-jiwa. Fokus doa kepada Tuhan kita yang empunya kuasa dan kemuliaan kekal akan menghasilkan kuasa yang luar biasa. Bersama dengan Tuhan kita tidak akan pernah ditinggalkan, dan apapun yang kita perlukan pasti akan dicukupkan-Nya.
Mari sebagai Gereja Tuhan tetaplah fokus dan bersandar pada kuasa Allah, sehingga kemenangan demi kemenangan akan kita peroleh. Jangan takut dan gentar. Tuhan akan memberi kemenangan dalam setiap pertandingan hidup kita, karena kita selalu memuliakan nama-Nya. Ketika berhubungan dengan kerajaan, kuasa dan kemuliaan, itu semua adalah milik Allah, bukan milik kita. Doa mengajarkan kita untuk bergantung kepada-Nya. Allah ingin kita sebagai Gereja-Nya memulai dan mengakhiri doa-doa kita dengan pikiran dan hati yang terfokus kepada Dia. Tuhanlah yang empunya Gereja. Oleh sebab itu sudah seharusnyalah Gereja yang adalah milik kepunyaan-Nya bersandar penuh kepada-Nya. Ketika Gereja bersandar penuh kepada Allah maka Gereja akan dapat berfungsi dengan baik sebagai garam dan terang di tengah-tengah dunia ini. Dan biarlah melalui keberadaan Gereja-Nya, Nama Tuhan saja yang dipermuliakan.