Di dalam Kisah Para Rasul 13:1-6 menjelaskan bahwa pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.
Dari sana mereka terus mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah. Tetapi Elimas, demikianlah namanya dalam bahasa Yunani, tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya. Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia. Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan. Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.
Sungguh luar biasa kuasa Allah yang menyertai orang-orang percaya yang diutusnya untuk melayani. Allah tidak pernah membiarkan orang-orang percaya yang diutusnya berjalan sendiri. Allah menyertai dengan kuasa Roh KudusNya. Kita menerima tugas yang sama dengan para murid Yesus pada zaman dahulu. Kita diselamatkan, diperlengkapi dan diutus untuk melayani. Panggilan pelayanan kita mungkin berbeda satu dengan yang lainnya, namun kita semua dipanggil untuk memenuhi sasaran dan tujuan yang sama yaitu melaksanakan Amanat Agung dan janjiNya bahwa Dia melalui Roh KudusNya akan menyertai kita sampai akhir zaman (Matius 28:19-20).
Sama seperti Paulus dan Barnabas diutus untuk melayani, kita pun juga diselamatkan untuk melayani. Sama seperti Bapa telah mengutus Yesus ke dalam dunia untuk melayani, demikian pula Yesus telah mengutus kita ke dalam dunia untuk melayani (Yohanes 17:18). Oleh sebab itu panggilan sebagai seseorang yang dipilih dan diutus untuk melayani seharusnya kita terima dengan penuh keberanian sebab Allah berjanji akan terus menyertai orang-orang pilihanNya yang mau melayani. Amien.