“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
GALATIA 6:2
Kita harus saling menanggung beban sesama.
Kita harus menolong saudara kita dalam menanggung beban hidup mereka yang berat seperti kehilangan orang yang terkasih, diagnosa
penyakit yang membahayakan. Gambaran ini dapat dilihat dalam tindakan Simon dari Kirene yang membantu memikul salib bersama Yesus (Markus
15:21). Tindakan kasih dan bentuk dukungan kepada sesama menggenapkan “Hukum Kristus”. Berikut ini beberapa prinsip mendasar dalam
menanggung beban hidup sesama:
1. Bukalah hati anda kepada sesama.
Kelompok kecil kita bisa menjadi tempat mencurahkan isi
hati kepada Allah dan sesama (Mazmur 62:9). Komitmen ini bisa menolong anggota yang lain saat sedang alami kesulitan. Jangan biarkan
anggota kelompok kita merasa seorang diri ketika mereka menjalani krisis. Tawarkanlah bantuan, dorongan dan kehadiran untuk mendampingi mereka (Amsal 18:24).
2. Bersyukurlah bersama-sama.
Dorong setiap anggota untuk bebas dari kepahitan (Ibrani 12:15). Ucapan syukur menolong kita untuk
memfokuskan diri kepada nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan dan pengetahuan yang benar tentang Tuhan.
3. Bersandar kepada Tuhan.
Ijinkan Kristus memberikan stabilitas di tengah krisis kehidupan. Ia sanggup memelihara, menolong
kita saat keadaan buruk (Mazmur 112:6-7). Bersandar juga berarti membangun kepercayaan pada perlindungan Allah (Mazmur 46:2).
Pada saat salah satu anggota kelompok alami krisis, maka saat itulah kita hadir menolong dan melihat krisis mereka juga menjadi bagian dari krisis kita.
Tawarkan dukungan sekaligus dorongan yang konsisten sampai mereka alami kemenangan dari krisis.
POKOK RENUNGAN:
Kita harus saling menanggung beban sesama.
AYAT EMAS: “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
GALATIA 6:2