Bacaan Alkitab Satu Minggu
Ulangan (26:1)-(31:29) ; Lukas (10:38)-(12:12) ; Mazmur (76:9)-(78:55) ; Amsal (18:19)-(19:7)
Bacaan Alkitab
Mazmur 78:1-55.
Ayat Hafalan
Amsal 19:2 “Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.”
Pendahuluan
Sebuah peribahasa mengatakan “Hanya keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama”. Peribahasa tersebut mempunyai arti bahwa hanya orang yang bodoh yang akan berbuat kesalahan yang sama. Maksud dari kalimat tersebut adalah untuk mengingatkan agar seseorang tidak jatuh ke dalam kesalahan yang sama secara berulang-ulang, sehingga hal yang buruk itu tidak akan menimpa dirinya.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Mengingat kesalahan adalah tindakan yang dapat membawa dampak buruk, maka seseorang seharusnya belajar dari kesalahan yang pernah dilakukannya, supaya dikemudian hari kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Namun demikian, peringatan ini sepertinya tidak berlaku bagi umat pilihan Allah Bangsa Isreal. Kesalahan yang pernah dilakukan nenek moyang Bangsa Israel dalam mematuhi perintah Allah supaya mereka jangan mengikuti dan menyembah allah lain terulang kembali pada generasi selanjutnya. Di dalam Mazmur 78, penulis mengungkapkan ketidaksetiaan bangsa Isreal terhadap perintah Allah yang telah disampaikan kepada mereka. Bangsa Israel kembali melakukan kesalahan yang sama seperti apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyang mereka, yaitu mengikuti dan menyembah kepada patung-patung . Sebagai akibatnya, hati Allah didukakan dan Allah mendatangkan hukuman kepada mereka. Hukuman ini adalah konsekuensi yang harus mereka tanggung akibat ketidaktaatan mereka kepada perintah Allah.
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Belajar dari pengalaman Bangsa Israel, seharusnya kita sebagai anak-anak Tuhan tidak melakukan hal yang sama. Ketidaktaatan kita terhadap firman Tuhan akan mendatangkan hukuman. Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada kita umat-Nya dan orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya kita tidak kembali kepada kebodohan?. Oleh karena itu, kiranya kita akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Nya; Firman-Nya tidak akan kita lupakan.
Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah sikap hati kita selama ini ketika perintah Tuhan itu datang kepada kita? apakah kita cenderung memerhatikan atau mengabaikan?
2. Komitmen apakah yang akan kita ambil apabila saat ini kita mungkin mendapati bahwa ada bagian-bagian tertentu perintah Tuhan yang belum kita lakukan?
Doa
Tuhan mampukan hidupku untuk melakukan setiap perintah-perintah-Mu kepadaku, sehingga hidupku menyenangkan hati-Mu.