Setiap orang memilii potensi di dalam dirinya, sejak terlahir di dunia. Maksudnya sejak lahir manusia telah diberikan potensi atau kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan lebih maksimal melalui lingkungan, pembelajaran dan pergaulan. Potensi ini diibaratkan sebagai bakat. Bakat alami adalah sesuatu yang dimiliki karena unsure genetika yang dibawa dari lahir. Contoh kemampuan bernyanyi, melukis, bermain alat music dll. Bakat alami atau talenta ini dapat dipelajari atau dikembangkan dengan belajar keras, dapat dimiliki oleh siapapun dan bersifat umum.
Bakat seseorang dapat terlihat sejak dini, bila dikembangkan atau diasah hari demi hari, maka ia akan menjadi semakin professional atau ahli dibidangnya. Seperti seseorang yang memiliki bakat bernyanyi, maka ia perlu tingkatkan kemampuannya itu. Seorang bisa bermain music, ia seharusnya terus meningkatkannya sehingga semakin lihai dalam bermain music. dan masih banyak lagi bakat-bakat alami yang dimiliki seseorang yang perlu terus untuk dikembangkan.
Kendala seseorang tidak dapat meningkatkan atau mengembangkan potensinya dipengaruhi oleh factor eksternal dan internal. Contoh factor eksternal: situasi, kondisi dan lingkungan yang tidak mendukung dapat membuat seseorang tidak mengenali potensinya atau tahu potensinta namun tidak mau mengembangkannya. Sedangkan factor internal adalah kemalasan, ketidaktahuan dan keinginan yang lemah atau tidak ada kemauan yang kuat untuk mengembangkan atau mningkatkan bakat alaminya.
Bakat alami yang Tuhan berikan kepada masing-masing orang dapat digunakan untuk hal yang positif tapi juga bisa untuk hal yang negative. Semua tergantung kepada pemahaman seseorang akan tujuan hidupnya. Dalam Alkitab, potensi dapat dikaitkan dengan perumpamaan Tuhan Yesus mengenai Talenta. . Tuhan memberikan kepada masing-masing orang sesuai kapasitasnya, sejauh mana ia dapat mempertanggungjawabkan dan melipatgandakan talentanya. Seharusnya kita menggunakan bakat alami yang Tuhan berikan untuk membawa dampak yang positif bagi keluarga, Gereja dan bagi orang di sekitar kita, sehingga membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Seperti halnya Rasul Petrus berkata bahwa, “Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya”(Kisah Para Rasul 15:7). Disini kita melihat bagaimana Petrus menggunakan kemampuannya berbicara ini dengan sangat baik. Dia mengembangkannya potensinya untuk hal yang positif yaitu memberitakan Injil sehingga bangsa-bangsa menjadi percaya. Bagaimana dengan kita? Kita gunakan untuk apa bakat /potensi yang kita miliki? Untuk kebanggaan diri sendirikah? Atau untuk memuliakan Tuhan?
Ingatlah bahwa Tuhan menciptakan manusia di dunia bukan tanpa potensi. Banyak sekali tokoh inspirasi yang memiliki kelemahan tubuh, namun akhirnya mereka menemukan potensinya dan mengembangkannya. Bahkan orang-orang seperti mereka bisa menjadi lebih hebat di bidangnya dibandingkan mereka yang sempurna secara fisik. Oleh sebab itu mari jangan memendam potensi kita. cari tahu lalu kita kembangkan dan tingkatkan potensi diri kita untuk kemuliaan NamaNya.
Di dunia ini banyak orang yang memiliki bakat-bakat alami yang luar biasa hebatnya. . Namun ingat janganlah itu semua membuat kita bermegah diri. Kita harus tetap ingat bahwa bakat alami adalah pemberian Tuhan, semua itu diberikan kepada kita bukan untuk kebanggaan diri sendiri. Namun seharusnya untuk memuliakan Tuhan. Seperti Alkitab berkata, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah” (I Korintus 1:29).