Ketika Allah berbicara kepada umat-Nya, Dia sedang menyatakan sesuatu tentang Diri-Nya, tujuan-Nya atau jalan-jalan-Nya. Jadi, ketika Allah berbicara kepada kita, kita harus mempercayai Allah seperti apa yang Dia nyatakan tentang Diri-Nya kepada kita. Setelah Allah menyatakan Diri-Nya, Allah pun menyatakan tujuan-Nya. Dan tidak satupun tujuan-Nya akan gagal. Seperti yang dikatakan Firman Tuhan dalam Mazmur 33:10-11 yang berkata, “TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun”. Ingatlah bahwa Allah bisa memakai siapa saja untuk menuntaskan tujuan-Nya. Allah menyatakan tujuan-Nya supaya kita melakukan pekerjaan-Nya dan supaya kita dapat menyelesaikan tujuan-Nya.
Adalah baik untuk kita merencanakan sesuatu tetapi jika rencana dan tujuan kita bukan seperti rencana dan tujuan Tuhan, maka kita tidak akan mengalami Allah bekerja melalui kita. Jadi tidaklah salah ketika kita membuat perencanaan. Tetapi kita harus berhati-hati supaya kita tidak merencanakan-Nya lebih dari yang Allah maksud untuk kita lakukan. Kita harus belajar mengijinkan Allah menginterupsi atau mengubah rencana kita kapanpun yang Dia mau. Mungkin kita pernah berdoa untuk sesuatu yang kita inginkan dan kita harapkan, namun ternyata apa yang kita dapat tidak sesuai dengan yang kita minta, lalu apa yang kita lakukan? Kecewa! Marah! Tapi hari ini kita sama-sama belajar untuk selalu mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11).
Alkitab berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan” (Yesaya 55:8). Ini berarti bahwa rancangan dan jalan Allah tidak sama dengan rancangan kita. Kita manusia biasa yang penuh kelemahan dan keterbatasan. Sedangkan Dia Allah yang tidak terbatas. Allah yang pasti tahu yang terbaik bagi hidup kita. Karena itulah kita membutuhkan Allah yang dapat mengatur jalan-jalan hidup kita. Kita perlu mendengar suara-Nya dan taat akan perintah-Nya. Dengan demikian kita akan mengalami pengalaman-pengalaman bersama-Nya dan hidup dalam kehendak-Nya.
Memang kita manusia yang penuh kelemahan dan keterbatasan, tetapi hati dan pikiran manusia dapat dibaharui dan diubah dengan mencari Dia (Roma 12:1-2), sehingga pikiran dan jalan kita akan mulai selaras dengan jalan-Nya. Keinginan kita seharusnya hidup selaras dengan jalan dan tujuan-Nya sehingga semua yang kita lakukan menyenangkan Allah yang kita layani. Kita dapat melakukan hal ini dengan tetap tinggal di dalam Firman-Nya dan menanggapi pimpinan Roh Kudus.