Di dalam Yeremia 31:3 dikatakan, “Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu”. Dari ayat ini kita melihat bahwa untuk sekian kalinya Allah mengambil inisiatif dalam hubungan kasih. Allah mengejar kita untuk mengalami Dia. Kita biasa melihat bagaimana Allah datang kepada Adam dan Hawa di Taman Eden, Allah menghampiri Nuh, Abraham, Musa dan Para Rasul. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menghampiri para murid dan memilih mereka untuk mengalami kasih-Nya.
Dalam sifat alami, manusia tidak mencari Allah dengan inisiatif sendiri, sebab dosa sudah merusak begitu dalam sehingga tidak seorangpun mencari Allah dengan inisiatif sendiri. Manusia tidak mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20). Bersyukurlah kita karena Allahlah yang berinisiatif dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi kita, seperti yang dikatakan dalam I Yohanes 3:16, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita”. Ini adalah kasih karunia, yaitu pemberian Allah kepada manusia, padahal manusia tidak pantas untuk menerimanya. Inisiatif Allah yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus ini memberikan kepastian kepada orang percaya akan hidup kekal yang telah kita terima dari Allah (Yohanes 10:28-29).
Allah selalu mengambil inisiatif dalam hubungan kasih. Kita tidak memilih Dia, Dia yang memilih kita dan mengasihi kita dan menyatakan tujuan kekekalan-Nya untuk hidup kita. Firman Tuhan di dalam Yohanes 15:16 berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”. Kita tidak bisa mengerti aktifitas Allah, kecuali Dia mengambil inisiatif untuk menyatakannya kepada kita, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:13).
Marilah kita bersyukur atas inisiatif Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita, orang berdosa, yang mana kasih-Nya tidak menghakimi, melainkan menyelamatkan kita. Bila kita telah diselamatkan , kita harus ingat akan mereka yang belum mengenal keselamatan di dalam Yesus, agar mereka juga mengalami kasih yang sama dan memperoleh hidup kekal.