Doa adalah bentuk hubungan dan komunikasi kita dengan Allah. Doa adalah komunikasi dua arah. Ini berarti dengan berdoa kita membangun hubungan yang intim dengan Allah. Doa membuat kita selalu terhubung dengan Allah. Kita dapat mengetahui kehendak Allah melalui hubungan yang erat dengan Allah melalui doa. Yang terpenting dalam doa adalah hati yang mau mendengar suara-Nya.
Sebagai orang percaya pasti kita mau mengerti apa yang menjadi kehendak Allah bagi hidup kita. Kalau kita mau mengerti kehendak Allah, maka kita harus berkomunikasi atau berdialog dengan-Nya. Berdoa itu sama dengan berdialog dengan Tuhan. Persoalannya selama ini kalau kita berdoa mungkin hanya menyampaikan keluhan-keluhan hidup kita saja atau hanya mengajukan permintaan-permintaan saja. Dan harapan kita Allah dapat menyelesaikan semua beban-beban hidup kita dan memenuhi semua permintaan kita. Tanpa peduli dan tidak pernah memberi kesempatan kepada-Nya untuk berbicara kepada kita, dan lebih ironisnya lagi dengan cara hidup seperti ini, kita merasa sudah menjadi orang Kristen yang baik. Keadaan hidup seperti ini membuat kita sampai kapanpun tidak akan pernah bisa mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Doa adalah sebuah hubungan, bukan hanya aktifitas agamawi.
Jadi kalau kita menyadari dan percaya bahwa Allah kita hidup, kita percaya bahwa Dia dapat berbicara kepada kita. Karena itu kita harus memberi waktu untuk berkomunikasi dengan-Nya dalam hadirat-Nya, sehingga kita memiliki kepekaan mendengar Dia berbicara. Kepekaan untuk mendengar suara-Nya dan mengerti kehendak-Nya harus dilatih terus-menerus setiap hari dengan cara membangun persekutuan secara pribadi dengan Allah, dan itu harus berlangsung seumur hidup. Firman Tuhan dalam I Tesalonika 5:17 mengatakan, “Tetaplah berdoa”. Kita memerlukan pertolongan Roh Kudus ketika berdoa. Karena kita lemah dan tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Tapi Roh Kudus mengetahui kehendak Allah dan inilah yang kita tidak tahu. Roh Kudus berdoa bagi kita, menjadi perantara antara kita dengan Allah. Dia menolong kita mengetahui kehendak Allah sementara kita berdoa (Roma 8:26-27).
Jika kita terus bergaul erat dengan Allah melalui doa, maka kita akan menikmati Tuhan di dalam segala keadaan dalam kehidupan kita. Dan lewat persoalan dan tantangan serta masalah-masalah hidup yang terjadi, kita mengalami perjumpaan dengan Allah. Di situ kita dapat mendengar Dia berbicara kepada kita, sehingga kita bisa melihat dan mengerti apa yang menjadi kehendak-Nya. Betapa pentingnya memberi waktu untuk bersekutu dengan-Nya melalui doa. Jika kita jarang berdoa, artinya kita jarang berkomunikasi dengan Allah. Hal ini membuat kita tidak peka dengan apa yang sedang Tuhan bicarakan kepada kita. Jadi betapa pentingnya kita menyediakan waktu untuk berdoa. Ingatlah jika jam doa kita berantakan, hubungan kita dengan Tuhan pun pasti berantakan. Mari mulai kembali perbaiki jam-jam doa kita. Karena hanya melalui doa, kita dapat bertemu dan menjalin hubungan dekat dengan Allah. Ketika hubungan kita dekat dengan-Nya, maka kita akan menjadi orang-orang Kristen yang peka mendengar suara-Nya berbicara kepada kita. Saat Dia berbicara selalu memiliki tujuan untuk membawa kita masuk dalam rencana-Nya yang terbaik bagi hidup kita.