Di Perjanjian Lama, Allah berbicara kepada umat-Nya melalui banyak cara, dan melalui nabi. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Allah berbicara melalui Yesus dan Roh Kudus. Di dalam Yohanes 14:26 mengatakan, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”. Melalui ayat ini kita tahu bahwa Tuhan mengirimkan Roh Kudus sebagai janji dalam Nama-Nya. Roh Kudus bekerja dan berbicara kepada kita umat-Nya, dengan cara mengajar, mengingatkan, membimbing pada kebenaran, memberitahukan apa yang akan terjadi dan memuliakan Kristus (Yohanes 14:26; 16:13-14).
Kita sebagai umat-Nya harus peka mendengar suara-Nya ketika Dia berbicara kepada kita. Dosa begitu mempengaruhi kita sehingga seringkali kita tidak dapat mengerti kebenaran Allah kecuali Roh Kudus menyatakannya bagi kita. Jadi ketika Roh Kudus sedang mengajarkan Firman kepada kita, sebaiknya kita MENDENGAR dan MERESPON. Dan cara Allah berbicara melalui Roh Kudus-Nya, yaitu menggunakan Firman Tuhan, doa, keadaan dan melalui Gereja-Nya. Apa yang dikatakan di dalam Yohanes 8:47 tentang seseorang yang tidak mendengar suara Tuhan? Dia tidak berasal dari Allah.
Pada saat Allah berbicara kepada kita, itu adalah saat di mana Allah siap bergerak, dan Dia ingin agar kita segera merespon. Kita tidak boleh menunda. Kita harus menyadari bahwa ketika Allah berbicara kepada kita melalui apapun itu, sekalipun mungkin kita merasa belum siap, namun yang perlu kita lakukan adalah TAAT saja. Itu artinya kita harus merespon positif. Allah mempunyai hak untuk menginterupsi hidup kita kapanpun Dia mau. Sebab pada saat kita menerima-Nya sebagai Allah dan Juruselamat kita, itu berarti kita sedang member-Nya hak untuk memakai saya. Dia punya hak untuk menjadikan kita sesuai dengan panggilan-Nya dalam hidup kita. Bersyukurlah jika kita taat mendengar suara-Nya, sebab momen ketika Allah berbicara adalah waktu Tuhan. Allah membangun karakter kita supaya sesuai dengan panggilan-Nya dalam kehidupan kita masing-masing. Jika kita menyadari bahwa kita adalah hamba Allah, maka kita harus mau menyesuaikan hidup saya kepada kehendak-Nya.
Kunci mengenal suara Allah bukanlah sebuah metode ataupun cara. Mengenal suara Allah datangnya dari hubungan yang intim antara kita dengan-Nya. Hubungan intim ini akan terjalin jika kita memberikan waktu setiap hari untuk tekun membaca Firman Tuhan, berdoa dan bersekutu dengan-Nya melalui beribadah dan juga melayani-Nya. Tanpa itu semua mustahil kita bisa peka mendengar suara-Nya. Jika kita menyadari kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Dia, maka jangan abaikan hal ini. Teruslah membangun hubungan intim dengan-Nya. Dengan begitu semakin hari kita akan menjadi orang-orang percaya yang peka mendengar suara-Nya.