Sejarah mengajarkan bahwa orang yang hendak membunuh Yakobus menolak untuk melakukannya. Raja Herodes memanggal mereka berdua. Mungkin kejadiannya sebagai berikut:
Hari pelaksanaan hukuman dilakukan secara simbolis pada hari Jumat Paskah, sekitar empat belas tahun setelah Yesus disalibkan. Yakobus, anak Zebedeus, dibawa menuju ruang hukuman. Sejumlah prajurit sudah berada dalam ruangan itu. Cahaya dari lampu minyak memantulkan bekas darah di lantai. Berapa banyak pengikut Yesus sebelum dia yang telah meninggal dalam ruangan ini?
Yakobus menatap mata penjaganya, tapi penjaga itu memalingkan muka, hatinya resah. Yakobus telah berulang kali berbicara mengenai Yesus kepadanya melalui lubang kecil di pintu sel penjara yang berat itu, dan penjaga itu sepertinya membuka hatinya. Sekarang ‘teman’nya akan menjadi algojonya.
Tanpa ragu Yakobus berlutut. Ketika pedang itu diacungkan, pedang itu nampak bergetar tanpa kendali, dan kemudian pedang itu jatuh ke tanah di samping Yakobus, tanpa melukainya. “Saya tidak bisa!” , teriak algojo itu. “Saya tidak akan membunuhnya! Apa yang dikatakannya tentang Yesus adalah benar, dan saya tidak dapat membunuh hambaNya, Yakobus.”
Herodes memberi tanda, dan para prajurit maju dan memegang algojo itu, mengikat tangannya ke belakang, dan memaksanya berlutut di samping Yakobus. Mereka berdampingan, dan keduanya dipenggal!
Aplikasi:
“Mentoring” adalah hal populer dalam dunia sekuler maupun rohani. Semakin banyak orang mulai memperhatikan luar biasanya kekuatan hubungan antar dua pribadi. Satu orang belajar, yang lainnya mengajar, yang satu hendak meraih sesuatu, yang lain mempunyai sesuatu untuk diberikan. Mengikuti teladan orang yang mengikuti Kristus adalah definisi rohani dari “mentoring.” Satu orang Kristen menunjukkan kepada orang Kristen yang lain untuk hidup sesuai dengan imannya. Pertanyaannya, siapakah mentor dalam hidup Anda? Kualitas kristiani apa yang Anda dapat lihat dalam hidupnya yang ingin Anda teladani? Anda sendirilah yang dapat menjawabnya.