Marie Callender sedang membuat selada kentang dan coleslaw di sebuah toko makanan di Los Angeles ketika Perang Dunia II berlangsung. Lalu, suatu hari atasannya memintanya untuk membuat pai bagi orang banyak. Itu adalah awal dari karir yang baru baginya.
Awalnya, ia membuat pai di rumahnya, menyeret karung terigu seberat 50 kg ke dapurnya. Lalu pada tahun 1948, ia dan suaminya menjual mobil mereka dan memberi sebuah Quonset Hut, oven, dan lemari—dapur komersialnya yang pertama.
Ia membuat pai yang diantarkan suaminya ke restoran di wilayah itu. Ia mulai dengan membuat sepuluh pai sehari. Dua tahun kemudian dengan membuat sepuluh pai sehari. Dua tahun kemudian, ia membuat lebih dari dua ratus pai per hari. Enam belas tahun kemudian, ribuan pai keluar dari ovennya setiap harinya.
Marie dan suaminya membuka toko pai mereka yang pertama di Orange County pada tahun 1964. Mereka cukup berhasil tahun itu. Beberapa waktu lamanya suaminya dan kemudian putranya memimpin bisnis itu pada kesuksesan. Pokok-pokok lain ditambahkan pada menu dan pada tahun 1986, Ramada Inns, Inc. membeli bisnis keluarga itu—115 restoran pada saat itu seharga US$ 90 juta.
Jika seorang ibu muda dengan penggilingan adonan dan tepung terigunya dapat sukses dalam apa yang ia lakukan, pikirkanlah kesempatan-kesempatan yang sama yang menanti kita, asalkan kita mau merespon dengan kerja keras dan iman serta ucapan syukur kepada Allah.
Resep kesuksesan:
Percayalah kepada Allah.
Lakukan yang terbaik.
Kembangkan relasi kerja yang baik.
Terbuka pada kesempatan.
Mengucap syukur dalam segala hal.
“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga.”
(Pengkhotbah 9: 10).