Orang-orang Kristen mula-mula dikenal dalam dua hal ini: doa di bawah tanah dan penganiayaan di atas tanah. seluruh dunia menentang orang-orang Kristen di Kekaisaran Romawi. Pada tahun 162 Marcus Aurelius Antonius menandatangani sebuah undang-undang yang mengatakan, “Siapapun yang mengaku dirinya Kristen patut mati dengan cara yang paling menyakitkan!” suatu periode selama kurang lebing empat abad kerahasiaan yang ekstrim mulai dijalankan gereja. Dapat dikatakan bahwa gereja berjalan secara sembunyi-sembunyi, menciptakan keberadaan Katakomba Roma (lubang di bawah tanah tempat persembunyian atau makam orang Kristen).
Ruangan dan koridor-dalam jumlah besar dibangun di bawah tanah Roma untuk memakamkan orang-orang yang meninggal. Kemudian tempat ini menjadi gereja rahasia jemaat mula-mula. Orang-orang percaya menemukan tempat di mana mereka dapat menyembah Tuhan dan berdoa tanpa halangan dan penjagaan.
Katakomba ini menunjukkan dedikasi jemaat mula-mula dalam mencari tempat untuk menyembah Kristus. tulang belulang yang hancur dan terbakar menunjukkan betapa mengerikannya aniaya yang mereka derita. Hal yang paling utama adalah tulisan di dinding yang merupakan catatan rahasia mengenai kemenangan dan kedamaian. Meskipun diatas mereka diperhadapkan dengan kekejaman, dibawah tanah mereka menghiasi dinding dengan symbol-simbol iman mereka dan kedamaian melalui salib. Pada makam-makam itu seringkali didapati tulisan-tulisan seperti: “Kemenangan dalam damai dan Kristus” atau “Dipanggil, dia pergi dalam damai” atau Di sini Maria, beristirahat, beristirahat bermimpikan kedamaian.” Kunci kemenangan mereka bukanlah rahasia lagi: damai yang sejati dalam Kristus Yesus.
Banyak orang merahasiakan iman mereka sepanjang hidup mereka. mereka mengatakan bahwa agama adalah hal yang bersifat pribadi—hal antara Tuhan dan mereka sendiri. bagaimanapun, tidaklah demikian pada jemaat mula-mula. Orang-orang percaya memperlihatkan iman mereka sehingga mereka dapat dengan mudah dikenali dan dianiaya. Katakomba Roma berfungsi sebagai tempat pribadi untuk menyembah Tuhan; tapi, di permukaan iman mereka bukanlah hal dirahasiakan. Itulah sebabnya banyak dari mereka yang menjadi martir karena iman mereka. doa yang konsisiten dan terbuka dibawah tanah memberikan damai yang mereka alami saat menghadapi aniaya di permukaan. Apakah imanmu berada di bawah tanah sepanjang hidupmu sebagai orang Kristen? Inilah saatnya untuk memperlihatkannya. Apapun akibatnya, jangan biarkan Kekristenanmu tersembunyi.