“ Ia berkata kepadaku, ‘Datanglah ke Makedonia dan bantulah aku,’” kata Paulus. Silas menjawab, “ Kamu percaya bahwa itu adalah mimpi dari Tuhan.” “ Aku percaya.” Silas tersenyum dn menjawab, Maka kita akan pergi ke Makedonia dengan berkat Tuhan!” Saat mereka tiba di Filipi, seorang wanita pedagang penting yang bertobat dan seorang gadis dibebaskan dari roh jahat. Tentu mereka telah mendengarkan Tuhan dengan benar dan mereka mengikuti pimpinan-Nya. “ Itu mereka! ” teriak pria yang memimpin massa. Sebelum Paulus dan Silas menyadari apa yang terjadi, mereka diseret ke hadapan hakim kota dan dituduh mengganggu kedamaian dengan pesan Injil. Hakim-hakim kota merobek jubbah mereka dan memerintahkan supaya mereka dipukuli dengan tongkat dan dilemparkan ke penjara.
Malam itu, dengan badan yang memar dan berdarah serta kaki yang terbelenggu, Paulus dan Silas bias saja merasa seolah-olah Tuhan telah salah memimpin mereka. Tetapi pertanyaan “Bagaimana bias Tuhan membiarkan hal ini terjadi?” tidak pernah muncul. Sebaliknya, malam itu, mereka masih menaikkan nyanyian dan pujian kepada Tuhan. Mereka mempercayai bimbangan Tuhan. Mereka tahu Ia tidak meninggalkan mereka saat penyelamatan mereka datang segera.
Silas dan Paulus terus mengikuti bimbingan Tuhan dalam perjalanan mereka bersama. Akhirnya, Silas menjadi kepala gereja di Korintus. Kedua pria itu mengikuti pimpinan Tuhan dan kedua pria itu menjadi martir karena iman mereka.